Pendapatan Anjlok, Laba Harum Energy Justru Melejit 219 Persen
Emiten tambang PT Harum Energy Tbk (HRUM) meraup laba sebesar Rp842,8 miliar sepanjang 2020.
Industri
JAKARTA – Emiten tambang PT Harum Energy Tbk (HRUM) meraup laba sebesar US$59 juta atau setara Rp842,8 miliar (kurs Rp14.285 per dolar Amerika Serikat) sepanjang 2020.
Laba tersebut melesat hingga 219% year-on-year (yoy) dibandingkan dengan perolehan 2019 yang sebesar US$18,5 juta atau Rp264,3 miliar.
Kendati laba melejit, pendapatan perseroan anjlok 39,8% yoy dari Rp3,74 triliun pada 2019 menjadi Rp2,25 triliun pada tahun lalu. Total pendapatan tersebut disumbang dari kontrak penjualan batu bara ekspor sebesar Rp2,09 triliun dan pendapatan sewa sebesar Rp160,4 miliar.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
Padahal, beban pokok pendapatan sudah ditekan lebih rendah. Pada periode 2019, nilainya rugi Rp2,78 triliun, sedangkan tahun lalu ditekan menjadi rugi Rp1,63 triliun.
Adapun kas dan setara kas perseroan juga turun 6,8% yoy dari Rp3,23 triliun menjadi Rp3,01 triliun pada 2020.
Begitu pula dengan total liabilitas sebesar Rp627,1 miliar, turun 7,38% yoy dibandingkan dengan Rp677,1 miliar pada 2019.
Sebaliknya, untuk total ekuitas, jumlahnya bertambah 13,7% yoy menjadi Rp6,49 triliun. Diketahui, pada 2019 total ekuitas HRUM tercatat Rp5,7 triliun.
Aset perseroan pada periode ini juga terbilang baik alias masih mampu tumbuh 12,6% yoy dari Rp6,3 triliun pada 2019 menjadi Rp7,1 triliun pada 2020.
Sebagai informasi, per 2020 pemegang saham terbesar HRUM digenggam oleh PT Karunia Bara Perkasa sebesar 79,79%. Sementara itu publik mengempit 13,55%, PT Bara Sejahtera Abadi 0,09%, serta sisanya dari direksi dan saham tresuri. (LRD)