Pendapatan Bersih Krakatau Steel (KRAS) Susut 25,48 Persen
- PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS) mencatatkan pendapatan bersih US$984,63 juta atau setara Rp14,88 triliun per Juni 2023.
Finansial
JAKARTA – PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS) mencatatkan pendapatan bersih US$984,63 juta atau setara Rp14,88 triliun (asumsi kurs Rp15.000 per dolar AS) per Juni 2023. Pendapatan perusahaan BUMN yang bergerak di bidang baja turun 25,48 persen year on year (yoy) dari US$1,33 miliar atau setara Rp20,10 triliun per semester I-2022.
Berdasarkan laporan keuangan perusahaan yang disiarkan 31 Juli 2023, tercatat rugi bersih KRAS pada semester I-2023 sebesar US$ 37,39 juta atau Rp562 miliar dibandingkan periode sama tahun sebelumnya US$ 78,65 juta atau Rp1,2 triliun. Hal tersebut dipicu atas peningkatan beban keuangan bersamaan dengan penurunan pendapatan.
Direktur Utama Krakatau Steel Purwono Widodo mengungkapkan penyusutan keuntungan KRAS pada semester I-2023 diakibatkan beban keuangan yang tinggi yakni sebesar US$59,33 juta.
- Laba Bersih Bank Danamon Semester I-2023 Turun Jadi Rp1,5 Triliun, Ini Penyebabnya
- Pembakaran Alquran di Swedia dan Denmark Terus Terjadi
- Daftar Harga BBM Terbaru Shell hingga BP-AKR per 1 Agustus 2023
Namun demikian, KRAS juga berhasil menurunkan utang berbunga (interest bearing debt) menjadi sebesar US$1,48 miliar setelah dibayarkan pokok Tranche A dan sebagian Tranche B sebesar ± US$ 240 juta dari yang semula US$ 1,73 miliar pada Desember 2022.
“Selain beban utang yang berkurang, kami berkomitmen untuk dapat terus mendorong tercapainya peningkatan kinerja perusahaan maupun subholding melalui penguatan pengembangan bisnis agar dapat memberikan kontribusi positif bagi pencapaian kinerja Krakatau Steel dan Group,” ujar Purwono dalam keterangan resmi dikutip TrenAsia.com, Selasa 01 Agustus 2023.
Pengangkatan Direksi Baru
Sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, mengangkat M. Akbar Djohan menjadi Direktur Komersial PT Krakatau Steel Tbk (KRAS), pada 01 Agustus 2023.
Pengangkatan Akbar Djohan itu disahkan melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) BUMN baja tersebut. "Pemegang saham menyetujui perubahan susunan pengurus perseroan dengan mengangkat M. Akbar Djohan sebagai Direktur Komersial," tulis keterangan resminya.
Sebelumnya, Akbar menjabat sebagai Direktur Utama PT Krakatau Bandar Samudera atau Krakatau International Port (KIP). Itu merupakan pelabuhan hub internasional dan curah terbesar di Indonesia, dengan kapasitas terpasang mencapai 25 juta ton per tahun.
Akbar menamatkan gelar Master Degree di Universitas Pancasila pada 2008 lalu. Seiring berjalannya waktu, Pada 2019 dia ditunjuk pemegang saham sebagai Direktur Utama PT Krakatau Niaga Indonesia. Dirinya juga pernah dipercaya menjadi Sekretaris Jenderal Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) dan Kepala Badan Logistik dan Rantai Pasok Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin).