Ilustrasi BRI Finance
IKNB

Pendapatan BRI Finance dari Pembiayaan Konsumen Meroket 92,43 Persen di 2022

  • PT BRI Multifinance Indonesia, atau BRI Finance mencatatkan pertumbuhan yang signifikan dalam pendapatan dari pos pembiayaan konsumen selama tahun 2022. Angka tersebut mencapai kenaikan sebesar 92,43% dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya.
IKNB
Muhammad Farhan Syah

Muhammad Farhan Syah

Author

JAKARTA - PT BRI Multifinance Indonesia, atau BRI Finance mencatatkan pertumbuhan yang signifikan dalam pendapatan dari pos pembiayaan konsumen selama tahun 2022. Angka tersebut mencapai kenaikan sebesar 92,43% dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya.

Berdasarkan laporan keuangan BRI Finance, pendapatan dari pos pembiayaan konsumen naik dari Rp253,02 miliar pada tahun sebelumnya menjadi Rp486,89 miliar pada tahun 2022. Pertumbuhan ini menunjukkan meningkatkan porsi pembiayaan kepada konsumen, yang pada gilirannya berkontribusi signifikan terhadap pendapatan perusahaan.

Selain pendapatan dari pos pembiayaan konsumen, BRI Finance juga mencatat pertumbuhan yang positif dari pos pendapatan sewa operasi. Pendapatan ini tercatat meningkat sebesar 52,91% menjadi Rp163,51 miliar pada 2022, dibandingkan dengan Rp106,93 miliar pada tahun lalu.

Dengan pencapaian kinerja tersebut, total pendapatan yang berhasil diraih BRI Finance selama tahun 2022 pun mencapai Rp890,58 miliar. Perolehan ini terhitung meningkat sebesar 45,37%, jika dibandingkan dengan total pendapatan tahun sebelumnya sebesar Rp612,61 miliar pada 2021.

Adapun, sepanjang tahun 2022 BRI Finance mencatatkan total beban yang mencapai Rp776,43 miliar. Jumlah tersebut terhitung meningkat 40,02% dari Rp554,51 miliar pada tahun sebelumnya. Peningkatan pada beban BRI Finance salah satunya bersumber dari beban pendanaan yang meningkat 50,94% menjadi Rp312,97 miliar.

Di sisi neraca, BRI Finance berhasil mencatat pertumbuhan aset sebesar 39,68% secara year-on-year (yoy) menjadi Rp7,32 triliun per Desember 2022. Aset berupa piutang pembiayaan konsumen neto tumbuh 77,18% sejalan meningkatnya pendapatan pembiayaan konsumen sepanjang 2022.

Sementara liabilitas perusahaan terpantau menggemuk 48,54% yoy menjadi Rp6,1 triliun, dari yang sebelumnya Rp4,1 triliun pada akhir Desember 2021. Dengan demikian, ekuitas perusahaan tercatat Rp1,22 triliun, atau tumbuh 7,62% yoy pada 2022.