Tambang seng dan timah hitam di Dairi, Sumatra Utara, milik PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS).
Korporasi

Pendapatan Bumi Resources Minerals (BRMS) Meroket 118 Persen jadi Rp42,35 Miliar per Kuartal I-2022

  • Emiten tambang milik Grup Bakrie, PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) mencatatkan kinerja positif pada kuartal I-2022.

Korporasi

Drean Muhyil Ihsan

JAKARTA – Emiten tambang milik Grup Bakrie, PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS), mencatatkan kinerja positif pada kuartal I-2022. Perseroan membukukan pertumbuhan topline dan bottomline pada tiga bulan pertama tahun ini.

Berdasarkan laporan keuangannya, perseroan meraup pendapatan sebesar US$2,96 juta atau setara Rp42,35 miliar (kurs Rp14.286 per dolar AS) per kuartal I-2022. Nilai tersebut meroket 118,01% year-on-year (yoy) dari US$1,36 juta atau sekitar Rp19,43 miliar pada periode yang sama tahun lalu.

Peningkatan pendapatan membuat keuntungan perseroan meningkat. Hingga 31 Maret 2022, laba bersih BRMS mencapai US$1,85 juta atau sekitar Rp26,45 miliar. Angka itu naik 14,42% yoy dibandingkan dengan US$1,62 juta atau setara Rp23,12 miliar.

Sementara itu, anak usaha BRMS, yakni PT Citra Palu Minerals juga mencatatkan produksi emas yang semakin tinggi dari 24 kg pada triwulan pertama tahun lalu menjadi 41 kg pada kuartal I-2022.

Direktur Utama Bumi Resources Minerals Agus Projosasmito mengatakan pihaknya akan terus meningkatkan kinerja produksi dan keuangan untuk kepentingan para pemegang saham. Konstruksi pabrik emas perseroan di Palu, Sulawesi Tengah, akan diselesaikan sesuai jadwal pada tahun ini.

“Pabrik emas baru ini akan berdampak positif terhadap kinerja produksi, pendapatan, dan laba bersih Perusahaan di masa mendatang,” ujarnya melalui keterangan pers, Senin, 30 Mei 2022.

Di lantai Bursa, saham BRMS terkoreksi 0,92% menuju harga Rp216 per lembar pada penutupan perdagangan Senin, 30 Mei 2022. Saham BRMS sempat melesat hingga level Rp226 per lembar pada perdagangan sesi pertama pagi ini.