Logo BRI di Kantor Pusat Bank Rakyat Indonesia Jl Jend Sudirman Jakarta Pusat. Foto : Panji Asmoro/TrenAsia
Korporasi

Pendapatan Bunga Minus Rp1,27 Triliun, BRI Juga Kehilangan Rp6,63 Triliun Akibat Restrukturisasi Kredit Korporasi

  • Sesuai laporan keuangan, tercatat bahwa pada tahun 2022, nilai kredit debitur koporasi BRI sebelum restrukturisasi mencapai Rp10,35 triliun. Angka itu kemudian susut menjadi Rp3,71 triliun pasca restrukturisasi. Artinya, BRI kehilangan Rp6,63 triliun.

Korporasi

Yosi Winosa

JAKARTA - Laporan keuangan (Lapkeu) PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) tahun 2022 mengungkap banyak cerita. Selain fakta tentang perolehan laba bersih sebesar Rp51,4 triliun atau melonjak 67,15% secara tahunan (year-on-year/yoy), lapkeu BRI 2022 juga mencatat adanya kerugian senilai Rp6,63 triliun akibat restrukturisasi kredit korporasi.

Akibat kerugian modifikasi kredit korporasi itu, demikian bahasa akuntansinya, BRI juga menderita pendapatan bunga negatif alias rugi dari pinjaman korporasinya sebesar Rp1,27 triliun.  

Sesuai laporan keuangan, tercatat bahwa pada tahun 2022, nilai kredit debitur koporasi BRI sebelum restrukturisasi mencapai Rp10,35 triliun. Angka itu kemudian susut menjadi Rp3,71 triliun pasca restrukturisasi. Artinya, BRI kehilangan Rp6,63 triliun.

Pada tahun 2022 total kredit BRI yang direstrukturisasi mencapai Rp44,17 triliun, turun dibandingkan tahun 2021 sebesar Rp46,75 triliun. Ketentuan restrukturisasi ini sesuai dengan POJK No.40/POJK.03/2019 tanggal 20 Deaember 2020 Tentang Penilaian kualitas Aset Bank Umum. 

Restrukturisasi kredit biasanya dilakukan melalui perpanjangan masa pelunasan kredit atau penjadwalan kembali bunga yang tertunggak.  

Sepanjang tahun 2022 BRI tercatat meraih pendapatan dari aset hapus buku sebesar Rp11,85 triliun, naik dibandingkan tahun 2021 senilai Rp 8,91 triliun. Total kredit yang disalurkan BRI selama tahun 2022 mencapai Rp1.079 triliun.

Sementara Rp 88,32 triliun merupakan jumlah cadangan kerugian penurunan nilai atas kredit yang disalurkan oleh BRI tersebut.  

Penjelasan BRI

Corporate secretary BRI Aestika Oryza Gunarto tidak memberi penjelasan mengenai penyebab pendapatan bunga korporasi BNI selama 2022 negatif Rp 1,27 triliun.   

Ia hanya menerangkan pertanyaan lain TrenAsia mengenai kontribusi anak usaha BRI tahun 2022 yang sangat bagus dibandingkan tahun 2021. Selama 2022 kontribusi laba bersih anak usaha BRI mencapai Rp5,24 triliun berbanding rugi bersih Rp1,45 triliun di 2021.   

Aestika mengatakan bahwa anak usaha BRI berhasil mendorong kontribusi laba yang disalurkan oleh perusahaan pada akhir kuartal IV-2022 lebih tinggi dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.

"Perusahaan anak BRI yang tergabung dalam BRI Group mencatatkan pertumbuhan kinerja yang positif dengan kontribusi laba secara total mencapai Rp5,24 triliun atau menyumbang sebesar 10,2 persen dari laba konsolidasian BRI sebesar Rp51,4 triliun," jelasnya.  

Perusahaan anak BRI digunakan untuk tiga fungsi utama. Pertama adalah untuk diversifikasi income, kedua untuk spreading risk, dan ketiga memperkuat customer base BRI.  

Aestika menambahkan perusahaan akan terus mendorong penguatan sinergi bisnis dan non bisnis antara BRI induk dan perusahaan anak maupun antar sesama Perusahaan Anak untuk meningkatkan cross selling produk BRI Group, sharing resources, dan eksplorasi new investment opportunities. 

Perseroan optimistis kontribusi perusahaan anak akan terus meningkat di tahun ini. Labanya ditargetkan tumbuh double digit.

"BRI akan terus mendorong Perusahaan Anak untuk meningkatkan kontribusi laba-nya kepada BRI Group melalui revenue enhancement dan cost eficiency dengan mengoptimalkan sinergi BRI Group, serta didukung digitalisasi produk dan proses bisnis. Kedepannya, Perusahaan Anak BRI akan menjadi salah satu kontributor utama bagi laba BRI dan secara persentase kontribusinya akan terus meningkat," tambahnya.