<p>Emiten pemurnian gas PT Surya Esa Perkasa Tbk (ESSA) / Sep.co.id</p>
Korporasi

Pendapatan Cetak Rekor Tertinggi, Laba Bersih Surya Esa Perkasa (ESSA) Melonjak 894 Persen

  • ESSA membukukan pendapaan sebesar US$731 juta atau setara dengan RpRp11,07 triliun dalam asumsi kurs Rp15.150 per-dolar Amerika Serikat (AS).

Korporasi

Idham Nur Indrajaya

JAKARTA - PT Surya Esa Perkasa Tbk (ESSA) mencapai pendapatan tertinggi sepanjang masa dan mendorong lonjakan laba bersih hingga 894% pada 2022. 

Dikutip dari laporan keuangan perseroan, ESSA membukukan pendapaan sebesar US$731 juta atau setara dengan RpRp11,07 triliun dalam asumsi kurs Rp15.150 per-dolar Amerika Serikat (AS). 

Angka tersebut bertumbuh 141% secara year-on-year (yoy), yang mana pada 2021, ESSA meraup pendapatan sebesar US$303 juta (Rp4,6 triliun). 

Dengan peraihan pendapatan yang mencapai level tertinggi sepanjang sejarah perseroan, laba bersih ESSA pun meroket dari US$14 juta (Rp212,1 miliar) ke US$139 juta (Rp2,1 triliun). 

Sementara itu, aset ESSA mengalami kenaikan 2,7% dari US$809,29 juta (Rp12,26 triliun) pada 2021 menjadi US$831,29 juta (Rp12,6 triliun) pada 2022. 

Kenaikan aset pada perseroan terjadi seiring dengan liabilitas yang berkurang 39% yoy dari US$508,51 juta (Rp7,7 triliun) menjadi US$305,93 juta (Rp4,6 triliun).

Presiden Direktur ESSA Chander Vinod Laroya mengatakan, pencapaian perseroan pada 2022 turut didukung oleh kondisi pasar komoditas yang menguntungkan. 

Seiring dengan situasi geopolitik yang memanas, kenaikan pun terjadi pada harga-harga komoditas sehingga pendapatan ESSA pun ikut terkerek. 

ESSA mencatat harga realisasi amoniak yang melonjak 91% yoy menjadi US$887 (Rp13,44 juta) permetrik ton sementara produksinya meningkat 34% yoy menjadi 760.815 metrik ton. 

Nilai kas yang meningkat pun dimanfaatkan oleh perseroan untuk mengurangi utang agar neraca ESSA bisa jauh lebih kuat ke depannya. 

Chander juga menyampaikan bahwa pihaknya akan berfokus pada penguatan aspek lingkungan, sosial, dan tata kelola (environmental, social, and governance/ESG) melalui proyek blue amonia yang sedang dieksplorasi sebagai bahan bakar alternatif yang bersih. 

"Kami tetap optimis dengan peluang pertumbuhan baru di industri gas hilir untuk memberikan nilai tambah yang lebih besar bagi para pemegang saham dengan mengembangkan bisnis lebih lanjut," ujar Chander dikutip dari keterangan resmi, Senin, 20 Februari 2023.