PT AKR Corporindo Tbk
Bursa Saham

Pendapatan dan Laba Bersih AKRA Turun di Kuartal III-2024, Apa Penyebabnya?

  • Emiten distribusi bahan bakar minyak, PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), melaporkan kinerja keuangan kuartal III-2024 dengan hasil yang kurang memuaskan karena pos pendapatan dan laba bersih mengalami penurunan.

Bursa Saham

Alvin Pasza Bagaskara

JAKARTA – Emiten distribusi bahan bakar minyak, PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), melaporkan kinerja keuangan kuartal III-2024 dengan hasil yang kurang memuaskan karena pos pendapatan dan laba bersih mengalami penurunan.

Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan di Bursa Efek Indonesia pada Jumat, 25 Oktober 2024, tercatat bahwa laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk pada kuartal III-2024 mencapai Rp1,47 triliun, turun 14,07% dari Rp1,71 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Sejalan dengan penurunan laba bersih, pendapatan AKRA juga mengalami penurunan, dari Rp29,7 triliun pada kuartal III-2023 menjadi Rp28,6 triliun, atau turun 4,56% secara tahunan (year-on-year/yoy).

Penurunan ini terutama disebabkan oleh turunnya pendapatan dari kontrak pelanggan AKRA, yang mencapai Rp28,4 triliun dibandingkan Rp29,76 triliun pada kuartal III-2023. Hal ini beriringan dengan turunnya beban pokok penjualan sebesar 3,13% menjadi Rp26,2 triliun dari sebelumnya Rp27,1 triliun.

Sementara itu, dari sisi neraca keuangan, total liabilitas AKRA per 30 September 2024 mencapai Rp16,16 triliun, sedikit menurun 0,33% dibandingkan Rp16,21 triliun pada akhir tahun 2023. 

Bila dirinci, liabilitas jangka pendek tercatat turun 7,67% menjadi Rp11,57 triliun dari Rp12,53 triliun pada akhir 2023. Sebaliknya, liabilitas jangka panjang mengalami peningkatan signifikan sebesar 24,80% menjadi Rp4,59 triliun dari sebelumnya Rp3,68 triliun.

Adapun total ekuitas perusahaan tercatat sebesar Rp13,6 triliun, menurun 3,03% dibandingkan posisi akhir tahun 2023 yang sebesar Rp14 triliun. Dengan total aset sebesar Rp29,77 triliun, perusahaan mencatat penurunan aset sebesar 1,59% dari posisi Rp30,25 triliun di akhir tahun lalu.

Sementara itu, dari lantai bursa, pada perdagangan berjalan hari ini pukul 15.24 WIB, terpantau mengalami penurunan 0,70% ke level Rp1.410 per saham. Dengan demikian, saham ini sepanjang enam bulan terakhir ini telah mengalami penurunan 18,73.   

Kendati begitu, BRI Danareksa Sekuritas menilai penurunan harga saham AKRA baru-baru ini sebagai peluang bagi investor untuk melakukan akumulasi. Dengan target harga Rp 1.700 per saham dan rekomendasi beli, proyeksi kinerja perusahaan tetap positif ke depannya.

Secara keseluruhan, BRI Danareksa menargetkan laba bersih emiten bersandikan AKRA mencapai Rp2,73 triliun pada akhir tahun 2024, sedikit menurun dibandingkan Rp2,78 triliun pada 2023. 

Sementara itu, pendapatan diproyeksikan mencapai Rp37,69 triliun, lebih rendah dari Rp42,08 triliun pada tahun sebelumnya. Meski begitu, prospek segmen industri utama AKRA tetap menjadi pendorong pertumbuhan jangka panjang perusahaan.