IMG_6538.jpeg
Bursa Saham

Pendapatan dan Laba Bersih ITMG Tertekan di Kuartal III-2024

  • Bila dirinci, pendapatan perusahaan sebagian besar disumbangkan oleh penjualan batu bara kepada pihak ketiga sebesar US$1,57 miliar, sementara transaksi dengan pihak berelasi mencatatkan angka sebesar US$70,99 juta.

Bursa Saham

Alvin Pasza Bagaskara

JAKARTA - PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) melaporkan kinerja yang kurang memuaskan sepanjang Kuartal III-2024. 

Berdasarkan laporan keuangan terbaru, ITMG mencatatkan pendapatan sebesar US$1,65 miliar, turun 9,28% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai US$1,82 miliar.

Penurunan ini dipengaruhi oleh melemahnya harga jual rata-rata (average selling price/ASP) batu bara yang dihasilkan perusahaan. Kondisi ini terjadi meskipun ITMG mampu meningkatkan volume penjualan. Hingga akhir September 2024, total penjualan batu bara mencapai 17,1 juta ton, naik 12% secara tahunan dibandingkan dengan periode yang sama pada 2023.

Namun, penurunan harga jual rata-rata sebesar 20% year-on-year (yoy) juga menjadi faktor utama yang menekan pendapatan. Ini berbanding terbalik dari sisi produksi, ITMG mencatatkan peningkatan yang cukup signifikan.

Hingga akhir kuartal III-2024, total produksi batu bara mencapai 15 juta ton, meningkat 12% dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang hanya mencapai 13,4 juta ton. Kendati demikian, kenaikan produksi ini belum mampu mengimbangi dampak penurunan harga jual batu bara akibat normalisasi harga di pasar global.

Bila dirinci, pendapatan perusahaan sebagian besar disumbangkan oleh penjualan batu bara kepada pihak ketiga sebesar US$1,57 miliar, sementara transaksi dengan pihak berelasi mencatatkan angka sebesar US$70,99 juta.

Sementara itu, dalam laporan yang sama, disebutkan bahwa dua pelanggan utama ITMG yang memberikan kontribusi signifikan terhadap pendapatan adalah China Bai Gui International Trade Ltd. dengan transaksi mencapai US$209,9 juta dan Shenhua Hong Kong International Trading Ltd. dengan nilai transaksi sebesar US$156,9 juta.

Penurunan harga jual rata-rata tidak hanya menekan pendapatan tetapi juga berdampak langsung pada laba bersih perusahaan. ITMG mencatatkan penurunan laba bersih sebesar 32,73% menjadi US$273 juta, dibandingkan dengan US$405,8 juta pada periode yang sama tahun 2023.

Kondisi ini terjadi meskipun beban pokok pendapatan berhasil ditekan sebesar 3,19%, dari US$1,21 miliar menjadi US$1,17 miliar pada sembilan bulan 2024. Efisiensi biaya tersebut belum cukup untuk mengimbangi tekanan dari sisi pendapatan.

Secara keseluruhan, total aset ITMG hingga akhir September 2024 mengalami peningkatan sebesar 7,34% menjadi US$2,34 miliar, dibandingkan dengan US$2,18 miliar pada akhir Desember 2023. Di sisi lain, total liabilitas perusahaan turut mengalami kenaikan yang cukup signifikan, yaitu sebesar 27,14%, dari US$399,3 juta pada akhir 2023 menjadi US$507,6 juta pada akhir kuartal III-2024.

Sementara itu, total ekuitas perusahaan tercatat meningkat tipis sebesar 2,81%, dari US$1,78 miliar pada akhir 2023 menjadi US$1,83 miliar pada akhir September 2024.

Dengan demikian, hasil laporan ini menggambarkan tekanan berat yang dihadapi ITMG di tengah tren penurunan harga batu bara global. Meski perusahaan berhasil meningkatkan volume produksi dan penjualan, harga yang lebih rendah tetap menjadi tantangan utama yang menghambat kinerja keuangannya.