Pendapatan di Luar Bunga Melejit, Bank Panin Kantongi Laba Bersih Rp3,12 Triliun
JAKARTA – PT Bank Pan Indonesia Tbk alias Bank Panin mencatat laba bersih 2020 secara konsolidasian sebesar Rp3,12 triliun, terkoreksi 10,60% dibandingkan dengan 2019 senilai Rp3,49 triliun. Mengutip keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, Kamis, 1 April 2021, emiten berkode saham PNBN ini mencetak Laba Operasional Sebelum Pencadangan tumbuh 13,7%, sebesar Rp6,69 triliun. Peningkatan Pendapatan […]
Korporasi
JAKARTA – PT Bank Pan Indonesia Tbk alias Bank Panin mencatat laba bersih 2020 secara konsolidasian sebesar Rp3,12 triliun, terkoreksi 10,60% dibandingkan dengan 2019 senilai Rp3,49 triliun.
Mengutip keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, Kamis, 1 April 2021, emiten berkode saham PNBN ini mencetak Laba Operasional Sebelum Pencadangan tumbuh 13,7%, sebesar Rp6,69 triliun.
Peningkatan Pendapatan Operasional Sebelum Pencadangan terutama dikontribusikan oleh pertumbuhan fee based income yang mencapai Rp3,36 triliun, naik 77,16% year on year (yoy).
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
Fee Based Income adalah bagian dari kegiatan lain perbankan selain menghimpun dan menyalurkan dana atau bunga kredit. Tujuannya adalah untuk mendukung dan memperlancar kedua kegiatan utama tersebut. Hal ini sejalan dengan meningkatnya transaksi surat-surat berharga di tengah kecenderungan penurunan suku bunga pasar.
Total aset konsolidasi mencapai Rp218,07 triliun, naik dibandingkan posisi akhir tahun lalu sebesar Rp211,29 triliun. Total kredit sebesar Rp129,89 triliun, mengalami penurunan sebesar 14,3%.
Terutama disebabkan oleh perlambatan pertumbuhan kredit ditengah lambatnya pertumbuhan perekonomian di Indonesia dan penerapan prinsip kehati-hatian untuk menjaga kualitas portofolio kredit.
Posisi likuiditas Bank terjaga dengan baik didukung peningkatan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar 8,9%, dan telah mencapai Rp143,03 triliun. Tabungan dan Giro mengelami pertumbuhan yang lebih tinggi dari pertumbuhan DPK.
Tabungan tumbuh 14,7% dan Giro tumbuh sebesar 18,9%, menunjukkan bahwa PaninBank terus mendorong peningkatan CASA yang kini mencapai 39,4%. Rasio likuiditas Loan-toDeposit Ratio (LDR) berada pada posisi 83,3%.
Di samping itu, Bank Panin berhasil memperbaiki rasio non performing loan (NPL) 3,01% dibanding akhir 2019 sebesar 3,02%. Perusahaan juga telah mengalokasikan biaya pencadangan penurunan kualitas aset sebesar Rp2,69 triliun, sehingga NPL coverage ratio telah mencapai lebih dari 151%.