Pendapatan Dividen Saratoga Tembus Rp1,3 Triliun, Adaro Cs Sumbang Separuh Lebih!
- Perusahaan investasi, PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) mencatatkan kenaikan pendapatan dividen per 30 September 2022
Korporasi
JAKARTA – Perusahaan investasi, PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) mencatatkan kenaikan pendapatan dividen per 30 September 2022.
Mengutip laporan keuangan, Senin 31 Oktober 2022, pendapatan dividen perusahaan milik Sandiaga Uno dan ini mencapai Rp1,35 triliun. Terhitung, nilai itu meningkat 57,42% secara tahunan (year on year/ yoy) dibandingkan dengan periode tahun lalu Rp860,55 miliar.
Jika diperinci, SRTG mendulang pendapatan dividen yang berasal dari 6 perusahaan miliknya. Keenam perusahaan tersebut adalah PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPMX), PT Adaro Strategic Capital, PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO), PT Adaro Strategic Lestari, PT Provident Investasi Bersama Tbk (PALM), dan PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG).
- Fundamental Bisnis Melejit, Pendapatan APLN Naik 154 Persen Jadi Rp7,39 triliun
- Jadi Menu Populer Restoran Cepat Saji, Menu Happy Meal Rupanya Sempat Dipandang Sebelah Mata
- Menko Airlangga: Angkatan Kerja Indonesia Punya Potensi Besar Percepat Pembangunan Ekonomi Nasional
- Fundamental Portofolio Investasi Solid, NAV Saratoga Kuartal III-2022 Naik 42 Persen
Dari keenam perusahaan, dividen terbesar dipanen dari Mitra Pinasthika yakni sebesar Rp455,41 miliar, naik 56,52% yoy dari semula Rp290,96 miliar. Selanjutnya, berasal dari Adaro Strategic Capital sejumlah Rp371,99 miliar alias melesat 113,49% dari Rp174,24 miliar.
Di posisi ketiga, ADRO menjadi penyumbang dividen senilai Rp166,11 miliar yang juga melejit sebanyak 113,56% dari Rp77,78 miliar pada September tahun lalu. Masih dari Grup Adaro, Adaro Strategic Lestari menyetorkan dividen senilai Rp148,21 miliar, terbang 113,67% dari Rp69,39 miliar.
Total, grup Adaro berkontribusi sebanyak Rp686,38 miliar atau lebih dari separuh pendapatan dividen Saratoga.
Selanjutnya, PALM memberikan setoran dividen perdananya sebesar Rp75,54 miliar. Terakhir, TBIG menghasilkan pendapatan dividen sejumlah Rp75,54 miliar, jeblok sedalam 69,56%. Padahal, pada periode yang sama tahun lalu, TBIG masih menyumbang sebesar Rp248,17 miliar.
- Fundamental Bisnis Melejit, Pendapatan APLN Naik 154 Persen Jadi Rp7,39 triliun
- Jadi Menu Populer Restoran Cepat Saji, Menu Happy Meal Rupanya Sempat Dipandang Sebelah Mata
- Menko Airlangga: Angkatan Kerja Indonesia Punya Potensi Besar Percepat Pembangunan Ekonomi Nasional
Berkurangnya setoran dividen per September 2022 sejalan dengan divestasi yang dilakukan oleh Saratoga. Diketahui, pada 21 September 2022, SRTG melaporkan penjualan saham TBIG sebanyak 976,6 juta lembar pada harga pelaksanaan Rp2.830 per saham.
Penjualan tersebut dilakukan perseroan melalui anak usaha yaitu PT Wahana Anugerah Sejahtera (WAS). Setelah transaksi, kepemilikan Saratoga Investama di Tower Bersama secara tidak langsung via Wahana Anugerah menjadi 1,12 miliar lembar setara 4,95%.
Komposisi saham SRTG menyusut 4,31% dari sebelum transaksi dengan donasi saham sebanyak 2,09 miliar lembar alias selevel dengan porsi kepemilikan 9,26%.
Sebagai informasi, ampai dengan akhir kuartal III-2022, Saratoga mencatatkan Net Asset Value (NAV) sebesar Rp64,9 triliun. Angka tersebut naik 42% dibandingkan dengan pencapaian pada periode yang sama di tahun 2021 sebesar Rp45,8 triliun yoy.
Setali tiga uang, laba bersih yang diatribusikan kepada pemegang saham sebesar Rp7,1 triliun pada sembilan bulan pertama 2022. Khusus di kuartal III-2022, perseroan mencatat laba bersih senilai Rp3,8 triliun, meningkat tajam dibandingkan rugi bersih sebesar Rp253 miliar pada kuartal II-2022.