<p>Emiten properti PT Djasa Ubersakti Tbk (PTDU) menandatangani perjanjian kerja sama Pendahuluan Pengembangan Perumahan Villa Delima Residence yang berlokasi di Kelurahan Kuripan, Kecamatan Ciseeng, Kabupaten Bogor, Jawa Barat dengan PT Eka Nusa Kreasindo pada 17 Desember 2020 / Dok. Perseroan</p>
Korporasi

Pendapatan Djasa Ubersakti Turun 13,34 Persen, Ini Penyebabnya

  • Emiten konstruksi PT Djasa Ubersakti Tbk (PTDU) membukukan pendapatan sebesar Rp5,64 miliar pada kuartal I-2021. Jumlah ini turun 13,34% dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp6,51 miliar.

Korporasi
Reza Pahlevi

Reza Pahlevi

Author

JAKARTA – Emiten konstruksi dan properti PT Djasa Ubersakti Tbk (PTDU) membukukan pendapatan sebesar Rp5,64 miliar pada kuartal I-2021. Jumlah ini turun 13,34% dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp6,51 miliar.

Direktur Keuangan PTDU Toto Yulianto mengatakan penurunan pendapatan ini disebabkan oleh proyek-proyek yang sedang berjalan masih dalam tahap awal pekerjaan.

“Total kontrak dalam pelaksanaan yang saat ini dikerjakan perseroan lebih dari Rp300 miliar dan masuk masa konstruksi sejak awal tahun 2021,” ujar Toto dalam siaran pers, dikutip Kamis, 1 Juli 2021.

Dari sisi beban, PTDU mencatat ada tekanan dari beban langsung terutama dari harga besi yang sudah naik lebih dari 30% sejak akhir tahun lalu. Juga, ada kenaikan beban umum dan adminstrasi terutama beban gaji dan tunjangan dan lain-lain.

Ini pun membuat PTDU mencatat rugi bersih yang dapat diatribusikan pada pemilik entitas induk sebesar Rp7,26 miliar. Rugi bersih ini membengkak 84,73% dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp3,93 triliun.

Posisi aset PTDU per 31 Maret 2021 tercatat sebesar Rp260,04 miliar, meningkat 12,42% dibanding akhir 2020 sebesar Rp231,31 miliar. Beberapa pos aset mencatatkan peningkatan seperti kenaikan piutang, persediaan aset real estat, dan uang muka.

“Peningkatan piutang dan uang muka seiring dengan berjalannya tahap awal perkerjaan dan peningkatan perolehan kontrak baru perseroan. Sedangkan meningkatnya persediaan aset real estate dikarenakan mulai beroperasinya entitas anak perseroan yang bergerak di bidang pengembangan properti,” jelas Toto.

Di sisi liabilitas, tercatat ada pembengkakan 22,73% menjadi Rp173,56 pada kuartal I-2021. Toto menjelaskan kenaikan ini karena ada peningkatan utang bank untuk membiayai proyek-proyek baru. Lalu, ada juga peningkatan utang leasing untuk pembelian aktiva tetap yang digunakan sebagai mobilisasi proyek-proyek baru PTDU.

“Perseroan berkeyakinan seiring dengan meningkatnya progres pekerjaan akan berpengaruh positif terhadap laporan keuangan perusahaan ke depannya,” tutur Toto. (LRD)