Pendapatan GOTO dan BUKA Meningkat, Bagaimana Prospeknya di Semester II-2024?
- Meskipun kinerja GOTO dan BUKA membaik, sentimen positif seperti potensi penurunan suku bunga pada semester II-2024 dapat meningkatkan gairah sektor ini.
Korporasi
JAKARTA - Kinerja emiten teknologi secara umum lebih baik dari perkiraan, meskipun hasil pada kuartal II-2024 lebih lemah karena faktor musiman. Bagaimana dengan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) dan PT Bukalapak.Com (BUKA)? Apakah masih ada harapan bagi mereka?
Christopher Rusli, analis dari Mirae Asset Sekuritas Indonesia, mengungkapkan bahwa tren besar bagi industri teknologi niaga elektronik di Tanah Air adalah live commerce, di mana sekitar 83,7% masyarakat Indonesia mengaksesnya.
"E-commerce, yang menyumbang 75,6% dari gross merchandise value (GMV) sebesar US$82 miliar, melihat minat konsumen yang tinggi didorong oleh harga lebih rendah, pengiriman gratis, dan kenyamanan," tulis Christopher dalam risetnya.
- Whoosh Kelimpungan Bayar Utang, Jumlah Penumpang Tak Sesuai Target
- ADHI Cetak Kenaikan Laba Bersih dan Perbaikan Solvabilitas di Semester I-2024
- Kendala Perbankan untuk Perkuat Keamanan Siber di Tengah Transformasi Digital
Asal tahu saja, pada kuartal II-2024, gross transaction value (GTV) inti GOTO mencapai Rp63,2 triliun, meningkat 54% (year-on-year/yoy). Total GTV Grup GOTO mencapai Rp 21,5 triliun, tumbuh 26% yoy.
Di samping itu, pendapatan kotor naik 39% yoy menjadi Rp4,3 triliun, sedangkan pendapatan bersih meningkat 115% yoy menjadi Rp3,5 triliun. Kerugian EBITDA yang disesuaikan menyusut 95% yoy menjadi Rp 48 miliar, sementara rugi bersih turun drastis 63% yoy menjadi Rp 954 miliar.
"Pengguna GOTO yang bertransaksi bulanan meningkat 20% yoy, menandai peningkatan EBITDA yang disesuaikan selama delapan kuartal berturut-turut. GOTO tetap pada jalur pertumbuhan dan profitabilitas," ungkap Christopher.
Sementara itu, total processing value (TPV) BUKA pada kuartal II-2024 stabil di Rp41,2 triliun. Segmen O2O mengalami kenaikan sebesar 13,8% yoy menjadi Rp21 triliun, sementara segmen marketplace turun 10,8% yoy menjadi Rp 20,2 triliun.
Dengan begitu, pendapatan bersih meningkat 5,9% yoy menjadi Rp1,24 triliun. Pada semester I-2024, TPV Bukalapak tumbuh 1,8% yoy menjadi Rp83 triliun, dengan pendapatan bersih naik 10,6% yoy menjadi Rp2,41 triliun.
Lalu EBITDA yang disesuaikan membaik menjadi minus Rp26 miliar, dan laba inti melonjak 324% yoy mencapai Rp306 miliar. "Online to offline (O2O) melebihi ekspektasi selama Lebaran, dengan divisi game yang juga menunjukkan peningkatan," ujar Christopher.
Meskipun kinerja GOTO dan BUKA membaik, sentimen positif terhadap sektor teknologi masih diperlukan untuk mendorong harga saham. Potensi penurunan suku bunga pada semester II-2024 dapat meningkatkan sentimen di sektor ini.
Mirae Asset mempertahankan peringkat netral untuk sektor teknologi, namun merekomendasikan beli saham GOTO dan BUKA, dengan target harga masing-masing Rp80 dan Rp160 per saham.