<p>Karyawati melayani pelanggan di salah satu Gerai Indosat Ooredoo di Jakarta, Rabu, 23 Juni 2021. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>
Korporasi

Pendapatan Indosat (ISAT) Naik jadi Rp37 Triliun, Tapi Laba Bersih Anjlok 24 Persen

  • Indosat sukses mencatatkan pertumbuhan pendapatan hingga mencapai Rp37,46 triliu pada kuartal III-2023.
Korporasi
Alvin Pasza Bagaskara

Alvin Pasza Bagaskara

Author

JAKARTA – Emiten telekomunikasi dan operator seluler, PT Indosat Tbk (ISAT) atau Indosat Ooredoo Hutchinson mencatatkan pertumbuhan pendapatan hingga mencapai Rp37,46 triliun pada kuartal III-2023. Namun demikian, laba bersih Indosat pada kuartal III-2023 turun sebesar 24,42% menjadi Rp2,78 triliun.

Dari data tersebut, ISAT mencatat kenaikan pendapatan sebesar 8,49% year-on-year (YoY), mencapai Rp37,46 triliun. Peningkatan ini dipicu oleh kinerja positif segmen selular, yang berhasil meraih pendapatan sebesar Rp32,17 triliun, mengalami pertumbuhan sebesar 7,81% YoY.

Selain dari segmen selular, pendapatan dari multimedia, komunikasi data, dan internet (MIDI) juga mengalami peningkatan sebesar 10,80% YoY, mencapai Rp4,53 triliun. Di sisi lain, pendapatan dari segmen telekomunikasi tetap mencapai Rp750,57 miliar, mengalami kenaikan sebesar 26,78% secara tahunan.

Meskipun terjadi peningkatan pendapatan, beban yang ditanggung oleh perusahaan juga mengalami kenaikan dari Rp26,63 triliun selama Januari–September 2022 menjadi Rp30,39 triliun pada kuartal III-2023. Kenaikan ini terutama disebabkan oleh meningkatnya beban pemasaran sebesar 8,18%, mencapai total Rp1,04 triliun.

Manajemen Indosat menjelaskan bahwa peningkatan ini terutama disebabkan oleh kenaikan beban penyusutan dan amortisasi, beban pemasaran, dan penurunan pendapatan operasional lainnya. Namun, hal ini seimbang dengan penurunan beban penyelenggaraan jasa, beban karyawan, serta beban umum dan administrasi.

Dengan demikian, laba sebelum pajak penghasilan yang diakumulasikan oleh Indosat selama 9 bulan pertama tahun ini mencapai Rp3,6 triliun atau mengalami koreksi sebesar 24,61% YoY.

Setelah memperhitungkan berbagai beban dan pendapatan lainnya, ISAT mencatat penurunan laba bersih sebesar 24,42% YoY menjadi Rp2,78 triliun. Alhasil, laba per saham juga mengalami penurunan dari Rp459,01 menjadi Rp345,68 per saham.

Di sisi lain, manajemen Indosat menyampaikan bahwa pendapatan sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi (EBITDA) mencapai Rp17,46 triliun, naik 24% YoY akibat pertumbuhan pendapatan dan optimalisasi biaya.

Selain itu, basis pelanggan ISAT mengalami peningkatan sebesar 0,8% secara tahunan, mencapai 99,4 juta pelanggan. Peningkatan ini juga berkontribusi pada pertumbuhan trafik data sebesar 16,5% YoY selama Januari–September 2023.

Hingga kuartal III-2023, ISAT melaporkan total aset sebesar Rp112,2 triliun, mengalami penurunan sebesar 1,28% year-to-date (YtD). Liabilitas terkoreksi sebesar 2,55% YtD menjadi Rp80,19 triliun, sementara ekuitas tumbuh 2,05% YtD menjadi Rp32,01 triliun.

Sementara itu, pada akhir periode September 2023, arus kas setara kas Indosat mencapai Rp6,8 triliun, mengalami lonjakan sebesar 48,45% YoY dari posisi sebelumnya yang mencapai Rp4,58 triliun.