Gedung kantor Telkom di kawasan Gatot Subroto, Jakarta. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia
Korporasi

Pendapatan Konsolidasian Telkom Semester I-2022 Naik Tipis jadi Rp72 Triliun

  • IndiHome dan Telkomsel Digital Business terus menjadi mesin pertumbuhan PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk.
Korporasi
Laila Ramdhini

Laila Ramdhini

Author

JAKARTA - PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk membukukan pendapatan konsolidasi sebesar Rp72 triliun selama semester I-2022, atau tumbuh 3,6% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

“Di tengah kondisi pandemi yang masih berlangsung, meski sudah mengalami penurunan yang cukup signifikan, dan juga tantangan disrupsi teknologi, TelkomGroup mampu terus menjaga pertumbuhan dan mempertahankan profitabilitas perusahaan," ujar Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Telkom Heri Supriadi dalam Public Expose 2022 secara daring di Jakarta, Jumat.

Telkom mencatat Laba sebelum Bunga, Pajak, Depresiasi, dan Amortisasi (EBITDA) dan laba bersih masing-masing Rp39,4 triliun dan Rp13,3 triliun. Baik EBITDA maupun laba bersih tumbuh positif masing-masing sebesar 4,5% dan 6,9% secara tahunan (year on year/yoy).

IndiHome dan Telkomsel Digital Business terus menjadi mesin pertumbuhan Telkom. Indihome menyumbang pendapatan sebesar Rp13,8 triliun atau tumbuh 7,4% secara tahunan, sedangkan Telkomsel menyumbang pendapatan Rp35,1 triliun atau tumbuh 5,2% secara tahunan.

Kinerja cemerlang Telkom Indonesia juga terlihat dari sisi operasional. Telkom terus mengembangkan infrastruktur, platform, maupun layanan digital, untuk mendukung berbagai aktivitas di setiap segmen dan lapisan masyarakat.

Telkom telah memiliki epanjang 171.654 km serat optik dengan jaringan akses yang menjangkau hingga 499 Ibu kota Kabupaten Kota (IKK). Infrastruktur ini didukung pula dengan 2 satelit yang memiliki 109 transponder, 255.107 Base Transceiver Station (BTS) Telkomsel, dan 36.787 menara telekomunikasi.

Selain itu, Telkom juga memiliki platform digital seperti 27 fasilitas pusat data, di antaranya 22 domestik dan 5 luar negeri. Berbagai platform dan layanan digital dengan teknologi terdepan mendukung langkah transformasi Telkom menjadi perusahaan telekomunikasi digital terkemuka.

Melihat potensi pasar dan peluang ke depan, Heri yakin bisnis Telkom tetap menjanjikan. Pertumbuhan industri bisnis digital life and smart platform, enterprise ICT, dan layanan broadband pada 2021 – 2025 mencapai persentase di atas 10%.

“Untuk itu Telkom terus fokus pada tiga pilar utama bisnisnya, yakni mengukuhkan digital connectivity untuk maksimalisasi arus kas perusahaan, investasi pada digital platform, dan pengembangan kapabilitas bisnis, dan selektif dalam investasi di digital services untuk menangkap peluang bisnis dan value creation,” kata dia.