Pendapatan Maybank Tumbuh 1,2% di Kuartal III 2021
- PT Bank Maybank Indonesia melaporkan pendapatan operasional bersih pada kuartal ketiga 2021 tumbuh sebesar 1,2% menjadi RM 6,15 miliar
Korporasi
JAKARTA - PT Bank Maybank Indonesia melaporkan pendapatan operasional bersih pada kuartal ketiga 2021 tumbuh sebesar 1,2% menjadi RM 6,15 miliar (Kurs Rp 3.381 JISDOR) atau Rp207,93 miliar dari RM 6,08 miliar atau setara Rp205,56 miliar year on year (yoy).
Dengan didukung oleh kenaikan pendapatan net fund based sebesar 14,3% yoy menjadi RM4,72 miliar, atau setara Rp159,58 miliar. Bank Maybank menunjukan laba sebelum pajak (PBT) sebesar RM2,27 miliar atau Rp7,67 miliar di kuartal ketiga 2021, turun dari RM2,61 miliar pada periode yang sama tahun lalu. Sedangkan laba bersih turun menjadi RM1,68 miliar dari RM1,95 miliar di kuartal ketiga 2021, akibat penurunan pendapatan fee sebesar 26,6% menjadi RM1,43 miliar, yang disebabkan oleh penurunan pendapatan investasi dan trading.
Lalu, peningkatan net impairment losses akibat pencadangan provisi tambahan secara proaktif yang dilakukan dengan mempertimbangkan berbagai tingkatan pembatasan mobilitas yang diterapkan di Malaysia, Singapura, dan Indonesia selama kuartal ketiga tersebut.
- Suku Bunga Naik, Siap-Siap Biaya Dana Bank Melonjak
- Beban Pemasaran Membengkak, Bank Neo Commerce Berbalik Rugi Rp264,7 Miliar
- Sinyal Ekonomi Pulih, Fitch Ratings Tahan Peringkat Utang RI di Level Investment Grade BBB
Selanjutnya, Laba sebelum pajak (PBT) dan laba bersih tercatat lebih rendah, akibat pendapatan net fee based menurun serta net impairment losses naik, melampaui pertumbuhan pendapatan net fund based.
Laba operasional Grup sebelum provisi (PPOP) tercatat turun menjadi RM3,33 miliar dari RM3,37 miliar pada kuartal ketiga 2020.
Sementara itu, net impairment losses berada pada angka RM1,13 miliar dibandingkan RM805,9 juta pada periode yang sama tahun lalu sebagai akibat dari pemberlakuan pembatasan mobilitas di kuartal ketiga 2021, di mana Bank Maybank terus melakukan pencadangan provisi secara proaktif.
Melalui penerapan manajemen overlay bagi debitur yang masuk ke dalam program Repayment Assistance dan memfasilitasi pemutihan (write-off) untuk sejumlah nasabah.