Presiden Komisaris MDKA Edwin Soeryadjaya (tengah), Direktur MDKA Hadi Wijaya Liong  (kiri), Direktur MDKA David Thomas Fowler (kedua kiri),  Wakil Presiden Direktur MDKA Simon James Milroy (kedua kanan), dan Direktur MDKA Gavin Arnold Caulde (kanan) berbincang usai Rapat Umum Pemegang Saham  di Jakarta, Jumat, 10 Juni 2022. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia

MDKA mendapatkan persetujuan pemegang saham untuk menggelar Non-HMETD sebesar-besarnya 10%.
Bursa Saham

Pendapatan MDKA Naik 42,5 Persen di Kuartal III-2024, Saatnya Beli Saham?

  • PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) baru saja merilis laporan kinerja keuangan kuartal III-2024 dengan pendapatan yang impresif. Mandiri Sekuritas pun merekomendasikan buy untuk saham perusahaan tambang ini, dengan target harga yang cukup tinggi.

Bursa Saham

Alvin Pasza Bagaskara

JAKARTA – PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) baru saja merilis laporan kinerja keuangan kuartal III-2024 dengan pendapatan yang impresif. Mandiri Sekuritas pun merekomendasikan buy untuk saham perusahaan tambang ini, dengan target harga yang cukup tinggi.

MDKA mencatatkan pendapatan usaha sebesar US$1,66 miliar (sekitar Rp25,65 triliun), meningkat 42,5% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, yakni US$1,17 miliar (sekitar Rp18 triliun). 

Pendapatan ini ditopang oleh segmen penjualan emas, perak, katoda tembaga, serta produk turunan nikel seperti NPI, nikel matte, dan limonit ke pihak ketiga. Perinciannya, penjualan domestik mencapai US$1,03 miliar, sementara ekspor sebesar US$641,85 juta.

Penjualan domestik dan ekspor selama sembilan bulan pertama tahun 2024 menunjukkan pertumbuhan signifikan dibandingkan periode yang sama tahun lalu, masing-masing dari US$445,2 juta dan US$725,74 juta. 

Sebagian besar penjualan MDKA disalurkan kepada PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (US$551,89 juta), PT CNGR Ding Xing New Energy (US$339,62 juta), dan Precious Metals Global Markets (HSBC) senilai US$190,84 juta.

Seiring dengan peningkatan pendapatan, beban pokok MDKA juga naik 47,33% menjadi US$1,54 miliar, dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang sebesar US$1,05 miliar. Akibatnya, MDKA mencatat rugi bersih sebesar US$67,02 juta (sekitar Rp1,03 triliun, dengan asumsi kurs Rp15.384 per dolar AS) selama periode Januari–September 2024. 

Berdasarkan laporan keuangan yang dirilis pada Rabu, 18 Desember 2024, kerugian ini melebar dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, yang tercatat sebesar US$23,77 juta. Kinerja ini pun di bawah ekspestasi dari konsensus Mandiri Sekuritas. 

“Perusahaan membukukan EBITDA sebesar USD 220 juta pada periode sembilan bulan pertama tahun ini masih di bawah perkiraan, tetapi tetap ditopang oleh segmen nikel yang menyumbang 60% dari total EBITDA,” jelas perusahaan efek tersebut dalam riset pada Jumat, 20 Desember 2024.

Target Harga Rp3.700

Oleh sebab itu, perusahaan efek ini memberikan rekomendasi Buy untuk MDKA dengan target harga Rp3.700 per saham. Dengan demikian, jika investor membeli saham ini di harga sekarang maka akan berpotensi cuan di atas 100%. 

Diketahui, pada perdagangan berjalan hari ini hingga pukul 11.02 WIB, saham MDKA memang terpantau mengalami pelemahan 2,17% ke level Rp1.580 per saham. Kendati begitu, dengan neraca keuangan yang sehat, perseroan tidak akan kesulitan sekalipun mengalami kerugian. 

Sebagai informasi, liabilitas MDKA per 30 September 2024 tercatat meningkat menjadi US$2,25 miliar, dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar US$2,20 miliar. Rinciannya, liabilitas jangka panjang tercatat sebesar US$1,38 miliar, sedangkan liabilitas jangka pendek mencapai US$874,92 juta.

Sementara itu, jumlah ekuitas perseroan meningkat menjadi US$2,88 miliar, dibandingkan posisi akhir tahun 2023 sebesar US$2,76 miliar. Total aset perusahaan juga naik menjadi US$5,14 miliar, dari posisi 31 Desember 2023 yang sebesar US$4,96 miliar.