Ilustrasi layanan GoRide Electric. Foto: GoTo.
Korporasi

Pendapatan Melejit Tapi Beban Meningkat, Kerugian GoTo Bengkak 75 Persen pada Kuartal III-2022

  • Dikutip dari laporan keuangan yang dihimpun Bursa Efek Indonesia (BEI), GoTo mencatat kerugian Rp20,32 triliun pada kuartal III-2022. Pada periode yang sama tahun sebelumnya, kerugian bersih GoTo tercatat di posisi Rp11,58 triliun.

Korporasi

Idham Nur Indrajaya

JAKARTA – Kerugian PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (kode saham: GOTO) membengkak hingga 75% secara tahunan atau year-on-year (yoy) pada kuartal III-2022 seiring dengan beban perseroan yang meningkat walaupun pendapatannya cukup melejit. 

Dikutip dari laporan keuangan yang dihimpun Bursa Efek Indonesia (BEI), GoTo mencatat kerugian Rp20,32 triliun pada kuartal III-2022. Pada periode yang sama tahun sebelumnya, kerugian bersih GoTo tercatat di posisi Rp11,58 triliun.

Seperti yang disebutkan sebelumnya, kerugian bersih GoTo merangkak naik seiring dengan beban yang juga meningkat. Sementara itu, pendapatan perseroan meningkat 134% yoy dari Rp4,4 triliun pada kuartal III tahun lalu menjadi Rp7,96 triliun.

Beban pokok pendapatan melonjak 52% yoy dari 2,52 triliun menjadi Rp3,85 triliun, sedangkan beban penjualan dan pemasaran pun meroket 139% yoy dari Rp4,71 triliun menjadi Rp11,27 triliun.

Kemudian, beban umum dan administrasi GoTo per kuartal III-2022 tercatat di posisi Rp8,62 triliun atau naik 67% dari 5,15 triliun, sedangkan beban pengembangan produk mengalami lonjakan 143% yoy dari Rp1,37 triliun menjadi Rp3,33 triliun.

Beban operasional dan pendukung GoTo pada kuartal III-2022 pun naik 23% yoy dari Rp1,1 triliun menjadi Rp1,36 triliun. 

Sementara kerugian bersihnya membengkak, GoTo mencatat total nilai transaksi (gross transaction value/GTV) senilai Rp161 triliun pada kuartal III-2022 atau naik 33% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Secara kuartalan, GTV GOTO juga naik 7% dibandingkan dengan kuartal II-2022. Selain itu, pendapatan bruto tumbuh 30% dibandingkan dengan tahun sebelumnya menjadi Rp5,9 triliun. 

Pada saat yang sama, penghasilan sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi atau EBITDA grup yang disesuaikan pada kuartal ini tercatat 44 basis poin lebih baik dibandingkan dengan kuartal sebelumnya.

Rugi EBITDA yang disesuaikan mengecil 10% menjadi Rp3,7 triliun pada kuartal III-2022 dibandingkan dengan Rp4,1 triliun pada kuartal sebelumnya. Dengan demikian, GoTo membukukan perbaikan pada rugi EBITDA yang disesuaikan sebanyak tiga kuartal berturut-turut. 

Jumlah ini setara dengan penurunan rugi EBITDA yang disesuaikan sebesar 11% dibandingkan dengan rugi EBITDA yang disesuaikan senilai Rp4,2 triliun pada kuartal yang sama di tahun sebelumnya.