Ilustrasi orang di luar bank. (Freepik/pch.vector)
Perbankan

Pendapatan Melonjak, Laba Bersih BRK Syariah Melesat 106 Persen pada Kuartal I-2024

  • Laba bersih BRK Syariah ini didorong oleh peningkatan pendapatan setelah distribusi bagi hasil sebesar 7,54%, mencapai angka Rp316,89 miliar, dari sebelumnya sebesar Rp294,66 miliar.
Perbankan
Idham Nur Indrajaya

Idham Nur Indrajaya

Author

JAKARTA - PT Bank Pembangunan Daerah Riau Kepri (BRK) Syariah berhasil mencatat prestasi gemilang dengan mencatatkan laba bersih sebesar Rp79,72 miliar pada kuartal pertama tahun 2024. 

Kinerja ini menandai lonjakan yang mencapai 106,47% secara tahunan (year-on-year/yoy) dari laba bersih sebelumnya yang sebesar Rp38,61 miliar.

Dikutip dari laporan keuangan Perseroan, laba bersih BRK Syariah ini didorong oleh peningkatan pendapatan setelah distribusi bagi hasil sebesar 7,54%, mencapai angka Rp316,89 miliar, dari sebelumnya sebesar Rp294,66 miliar. 

Pendapatan dari hasil musyarakah melonjak tajam sebesar 184,46% menjadi Rp176,36 miliar dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya sebesar Rp62 miliar. 

Namun, pendapatan dari penyaluran dana mengalami penurunan sebesar 11,37%, mencapai Rp817,69 miliar, dibandingkan dengan periode sebelumnya yang mencapai Rp922,66 miliar.

Selain itu, BRK Syariah juga berhasil mengurangi beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) menjadi 87,39%, dari sebelumnya mencapai 94,18%. Hal ini menunjukkan peningkatan efisiensi dalam menjalankan bisnis perbankan.

Baca Juga: Sejumlah Direksi Bank BNI Terpantau Serok Saham BBNI Kala Harga Jeblok

Dari segi intermediasi, BRK Syariah telah berhasil menyalurkan pembiayaan sebesar Rp20,35 triliun selama tiga bulan pertama tahun 2024. 

Sementara penyaluran pembiayaan secara keseluruhsan mengalami peningkatan tipis sebesar 0,87% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai Rp20,17 triliun, jenis pembiayaan yang paling mencolok adalah pembiayaan bagi hasil yang meningkat sebesar 14,87% menjadi Rp5,86 triliun, dari sebelumnya Rp5,1 triliun.

Kualitas penyaluran pembiayaan tetap terjaga dengan rasio pembiayaan bermasalah atau nonperforming financing/NPF gross sebesar 2,62% dan NPF nett sebesar 0,53% pada Maret 2024.

Dari sisi pendanaan, BRK Syariah berhasil menghimpun dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp25,42 triliun, mencatatkan peningkatan sebesar 8,25% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya sebesar Rp23,49 triliun.

Selain itu, total aset BRK Syariah juga mengalami kenaikan sebesar 2,33% menjadi Rp30,09 triliun, dari sebelumnya Rp29,34 triliun.