<p>PT Siloam International Hospitals Tbk., rumah sakit milik Grup Lippo. / Siloamhospitals.com</p>
Korporasi

Pendapatan Melonjak, Siloam Hospitals Milik Grup Lippo Berbalik Laba Rp291,54 Miliar

  • PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO) berhasil mencatatkan pendapatan sebesar Rp3,81 triliun hingga semester I-2021. Pendapatan anak PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) tersebut meroket 51,65% dari semester I-2020 yang sebesar Rp2,51 triliun.
Korporasi
Reza Pahlevi

Reza Pahlevi

Author

JAKARTA – PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO) berhasil mencatatkan pendapatan sebesar Rp3,81 triliun hingga semester I-2021. Pendapatan anak PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) tersebut meroket 51,65% dari semester I-2020 yang sebesar Rp2,51 triliun.

Mengutip laporan keuangan SILO di Bursa Efek Indonesia (BEI), pendapatan ini 54,5%-nya dikontribusi oleh pendapatan dari rawat inap sebesar Rp2,08 triliun. Pendapatan rawat inap ini meningkat 52,9% dari semester I-2020 yang sebesar Rp1,36 triliun.

Pendapatan rawat inap ini terdiri dari obat dan perlengkapan medis Rp579,7 miliar, fasilitas rumah sakit Rp571 miliar, jasa penunjang medis dan tenaga ahli Rp430 miliar, kamar rawat inap Rp389 miliar, kamar operasi Rp64,9 miliar, dan pendapatan administrasi dan lainnya Rp43,17 miliar.

Sementara itu, 46,5% pendapatan SILO disumbangkan dari pendapatan rawat jalan yang sebesar Rp1,73 triliun. Jumlah ini meningkat 50,4% dari semester I-2020 yang sebesar Rp1,15 triliun.

Pendapatan rawat jalan terdiri dari jasa penunjang medis dan jasa tenaga ahli Rp1,19 triliun, obat dan perlengkapan medis Rp290,89 miliar, fasilitas rumah sakit Rp181,04 miliar, dan pendapatan administrasi dan lainnya Rp68,12 miliar.

Sepanjang semester I-2021, SILO mencatatkan beban pokok pendapatan sebesar Rp2,02 triliun. Beban ini meningkat 29,48% dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp1,56 triliun.

Pertumbuhan pendapatan yang lebih besar dari pertumbuhan beban ini pun membuat laba bruto SILO melonjak 86,95% menjadi Rp1,79 triliun. Pada periode yang sama tahun sebelumnya, laba bruto SILO “hanya” Rp956,4 miliar.

Cemerlangnya catatan ini pun membuat SILO berhasil membukukan laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp291,54 miliar. Capaian ini berbanding terbalik dengan semester I-2020 yang mencatat rugi Rp130,04 miliar.

Laba per saham dasar pun menjadi sebesar Rp179,32 per lembar. Pada periode yang sama tahun lalu, SILO mencatat rugi per saham Rp79,99 per lembar.

Meski begitu, tercatat penurunan tipis kas dan setara kas sebesar Rp58,49 miliar hingga semester I-2021. Ini pun membuat posisi kas akhir periode SILO sebesar Rp849,83 miliar. Pada awal periode, posisi kas tercatat sebesar Rp907,53 miliar.

Aset SILO tercatat menjadi Rp8,73 pada semester I-2021, naik tipis 3,55% dari akhir 2020 sebesar Rp8,43 triliun. Aset lancar tercatat Rp2,81 triliun dan aset tidak lancar tercatat Rp5,92 triliun.

Liabilitas SILO tercatat sebesar Rp2,63 triliun dengan liabilitas jangka pendek sebesar Rp2,03 triliun dan liabilitas jangka panjang Rp604,47 miliar. Sementara itu, ekuitas tercatat Rp6,1 triliun.