Gedung Adaro Energy di Jalan Rasuna Said, Kuningan, Jakarta. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia
Korporasi

Pendapatan Meningkat 15 Persen, Adaro Energy Milik Boy Thohir Raih Laba Bersih Rp2,46 Triliun

  • Emiten energi milik Garibaldi ‘Boy’ Thohir, PT Adaro Energy Tbk (ADRO), mencatatkan kinerja positif hingga periode 30 Juni 2021.
Korporasi
Reza Pahlevi

Reza Pahlevi

Author

JAKARTA – Emiten energi milik Garibaldi ‘Boy’ Thohir, PT Adaro Energy Tbk (ADRO), mencatatkan kinerja positif hingga periode 30 Juni 2021. 

Mengutip laporan keuangan interim di Bursa Efek Indonesia (BEI), ADRO mencatat pendapatan usaha sebesar US$1,56 miliar atau setara Rp22,64 triliun (asumsi kurs Rp14.492 per dolar AS). Pendapatan ini meningkat 15% dibandingkan semester I-2020 sebesar US$1,36 miliar.

Presiden Direktur sekaligus CEO ADRO Boy Thohir mengatakan suplai yang ketat di pasar batu bara mendorong kenaikan dan menopang harga batu bara yang tinggi pada periode laporan ini.

“Akibat hambatan suplai, negara-negara penyuplai utama batu bara tidak mampu memenuhi permintaan yang tinggi berkat pemulihan ekonomi yang terkait dengan kondisi pandemi,” jelasnya dalam siaran pers, dikutip Rabu, 1 September 2021.

Akibat naiknya harga batu bara, ADRO pun mencatat EBITDA operasional sebesar US$635 juta pada semester I-2021. Capaian ini meningkat 36% dari catatan periode yang sama tahun lalu sebesar US$465 juta.

ADRO juga mencatat laba inti sebesar US$330 juta pada enam bulan pertama 2021, meningkat 36% dari catatan periode yang sama tahun lalu sebesar US$227 juta.

Pada bottom line, ADRO mencatat laba bersih atau laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar US$169,96 juta (Rp2,46 triliun) pada semester I-2021. Jumlah ini meningkat 9,6% dari catatan periode yang sama tahun lalu sebesar US$155,09 juta.

Terdapat kenaikan kas dan setara kas sebesar U$37,6 juta pada semester I-2021. Ini membuat posisi kas ADRO pada 30 Juni 2021 sebesar US$1,21 miliar, meningkat dari posisi awal tahun sebesar US$1,17 miliar.

Aset ADRO tercatat sebesar US$6,74 miliar pada semester I-2021, meningkat dari posisi awal tahun US$6,38 miliar. Lalu, liabilitas tercatat sebesar US$2,69 miliar dan ekuitas sebesar US$4,05 miliar.