<p>Perusahaan minyak dan gas (migas) milik konglomerat Arifin Panigoro, PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) / Facebook @medcoenergi</p>
Korporasi

Pendapatan Naik Dobel Digit, Medco Energi Berbalik Laba Rp673,66 Miliar

  • Mengutip laporan keuangan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa, 26 Oktober 2021, Medco mencatatkan pendapatan sebesar US$636,29 juta setara Rp9,22 triliun (kurs laporan keuangan Rp14.492 per dolar AS) pada semester I-2021.
Korporasi
Reza Pahlevi

Reza Pahlevi

Author

JAKARTA – Emiten migas, PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC), mencatatkan pertumbuhan pendapatan dobel digit pada enam bulan pertama 2021. Pertumbuhan ini pun membuat perusahaan milik konglomerat Arifin Panigoro ini berbalik laba dari sebelumnya rugi pada semester I-2020.

Mengutip laporan keuangan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa, 26 Oktober 2021, Medco mencatatkan pendapatan sebesar US$636,29 juta setara Rp9,22 triliun (kurs laporan keuangan Rp14.492 per dolar AS) pada semester I-2021. Jumlah tersebut meningkat 11,67% dari catatan semester I-2020 yang sebesar US$569,81 juta.

“Dengan senang saya melaporkan peningkatan hasil kinerja semester pertama. Harga pada paruh kedua 2021 terus membaik dan permintaan gas domestik mulai pulih setelah lockdown ekonomi di Indonesia,” ujar CEO Medco Energi Roberto Lorato dalam siaran pers, Selasa, 26 Oktober 2021.

Pendapatan sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi (EBITDA) tercatat sebesar US$318 juta pada semester I-2021. Jumlah ini meningkat 15% dari periode yang sama tahun lalu, sebagian besar terkait pulihnya harga komoditas.

Jika dilihat dari kuartal II-2021 saja, EBITDA tercatat sebesar US$159 juta. Jumlah ini lebih kecil dari EBITDA kuartal I-2021 karena penghentian fasilitas yang tidak direncanakan serta adanya biaya terkait aset internasional dan Aceh.

Akhirnya, laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tercatat sebesar US$46,49 juta atau setara Rp673,66 miliar pada semester I-2021. Catatan ini berbanding terbalik dengan semester I-2020 yang rugi sebesar US$116,34 juta.

Ketiga segmen bisnis membukukan laba minyak & gas sebesar US$88 juta, ketenagalistrikan sebesar US$22 juta dan Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) sebesar US$33 juta seiring dengan kinerja Fase 7 yang terus meningkat dan diimbangi oleh biaya kantor pusat dan pinjaman.

Posisi kas MEDC tercatat sebesar US$431,4 juta pada semester I-2021. Jumlah ini turun dari posisi kas awal tahun yang sebesar US$297,49 juta.

Total aset MEDC tercatat sebesar US$5,34 miliar. Aset lancar sebesar US$1,29 miliar dan aset tidak lancar sebesar US$4,06 miliar. 

Liabilitas tercatat sebesar US$4,12 miliar yang terdiri dari liabilitas jangka pendek US$896,45 juta dan liabilitas jangka panjang US$3,23 juta. Sementara itu, ekuitas tercatat sebesar US$1,22 miliar.