Pendapatan Naik Tapi Beban Membengkak, Lippo Cikarang Rugi Bersih Rp3,65 Triliun
Emiten properti grup Lippo, PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK), mencatatkan kenaikan pendapatan bersih sebesar 8,7% menjadi Rp1,8 triliun sepanjang 2020. Tahun sebelumnya, LPCK mencatat pendapatan sebesar Rp1,66 triliun.
Korporasi
JAKARTA – Emiten properti grup Lippo, PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK), mencatatkan kenaikan pendapatan bersih sebesar 8,7% menjadi Rp1,8 triliun sepanjang 2020. Tahun sebelumnya, LPCK mencatat pendapatan sebesar Rp1,66 triliun.
Mengutip laporan keuangan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa, 11 Mei 2021, beban pokok pendapatan tercatat membengkak 12,2% menjadi Rp1,14 triliun dari sebelumnya Rp1,01 triliun. Laba kotor pun naik tipis 3% menjadi Rp664,22 miliar dari sebelumnya Rp644,69 miliar.
Tercatat ada pembengkakan beban lainnya sebesar 1.754% menjadi Rp2,23 triliun dari sebelumnya yang hanya Rp120,18 miliar. Mengutip catatan atas laporan keuangan, pembengkakan ini terutama disebabkan oleh rugi penurunan nilai wajar investasi sebesar Rp1,22 triliun dari sebelumnya yang hanya Rp14,24 miliar.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
Selain itu, pembengkakan sebesar 3.610% juga terlihat di pos bagian rugi investasi pada entitas asosiasi. Tercatat rugi senilai Rp1,67 triliun dari sebelumnya yang hanya Rp44,95 miliar.
Besarnya beban-beban ini pun membuat LPCK harus mencatatkan rugi bersih yang dapat diatribusikan kepada entitas induk senilai Rp3,65 triliun sepanjang 2020. Padahal, perusahaan dapat mencatat laba Rp310,91 miliar pada tahun sebelumnya.
Posisi kas perusahaan pada akhir tahun tercatat Rp635,43 miliar. Tercatat ada kenaikan Rp112,79 miliar dari posisi kas awal tahun yang sebesar Rp522,7 miliar. LPKR mendapatkan Rp300 miliar dari penerimaan utang bank jangka pendek dan Rp495,8 miliar dari penerimaan utang bank jangka panjang.
Liabilitas LPCK pun tercatat membengkak 134% menjadi Rp3,14 triliun dari sebelumnya Rp1,34 triliun. Liabilitas jangka pendek tercatat Rp2,16 triliun, naik 126,9% dari sebelumnya Rp950,79 miliar. Liabilitas jangka panjang tercatat Rp982,31 miliar, meroket 154,5% dari sebelumnya Rp385,92 miliar.
LPCK juga harus mencatatkan penurunan total ekuitas sebesar 39,6% menjadi Rp6,58 triliun dari sebelumnya Rp10,88 triliun. Saldo laba perusahaan rontok 81,1% menjadi Rp974,9 miliar dari sebelumnya Rp5,17 triliun.
Aset perusahaan pun turun 20,4% menjadi Rp9,72 triliun dari sebelumnya Rp12,22 triliun. Aset lancar tercatat sebesar Rp6,76 triliun dan aset tidak lancar tercatat Rp2,96 triliun.