Pendapatan Negara Melesat 48 Persen, APBN Januari 2023 Surplus Rp90,8 Triliun
- Pendapatan negara mencapai Rp232,2 triliun atau 9,4% dari target APBN 2023.
Nasional
JAKARTA - Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) per Januari 2023 mengalami surplus sebesar Rp90,8 triliun atau 0,43% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati melaporkan surplus APBN ini terlihat dari pendapatan negara yang lebih besar ketimbang pengeluaran pemerintah. Pendapatan negara mencapai Rp232,2 triliun atau tumbuh 48,1% dibandingkan dengan periode yang sama pada 2021 (year on year/yoy). Pendapatan pada awal 2023 ini mencapai 9,4% dari target APBN.
"Situasi APBN pada bulan pertama 2023 mengalami surplus 90,8 triliun atau 0,43% dari PDB, ini adalah kinerja pada bulan Januari 2023," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KiTa pada Rabu, 22 Februari 2023.
- IHSG Berpotensi Turun Lagi, Ada 6 Saham yang Direkomendasikan untuk Hari Ini
- Mengapa Fans Sepak Bola Begitu Fanatik Terhadap Tim Mereka?
- Harga Emas Antam Lesu Lagi, Segram Dihargai Rp1.019.000
- Makan Hemat! Tips "Frugal Living" yang Bisa Memangkas Biaya Makan Anda
Sementara, belanja negara mencapai Rp141,4 triliun, tumbuh 11,2% secara yoy atau 4,6% dari target.
Kemudian, keseimbangan primer mencapai Rp113,9 triliun. Keseimbangan primer adalah total pendapatan negara dikurangi belanja negara di luar pembayaran bunga utang. Keseimbangan primer ini juga menjadi indikator yang mencerminkan kemampuan pemerintah dalam membayar bunga utang
Meski APBN per Januari 2023 mengalami kondisi surlus, Bendahara Negara ini tetap was-was karena melihat kondisi global yang masih tak menentu. Ia memperkirakan pertumbuhan ekonomi tahun 2023 lebih melambat dari 2022.
Sehingga, pertumbuhan ekonomi di negara-negara maju masih melemah bahkan akan bersiap menghadapi resesi ekonomi. Adapun pada 2022 Indonesia mencatatkan pertumbuhan ekonomi 5,3% (year on year/yoy), yang dinilai Sri Mulyani sangat baik dibandingkan dengan negara-negara ASEAN dan G20.