Pendapatan PWON Meningkat, Namun Laba Semester I-2024 Susut 23 Persen
- Meski laba menyusut, pendapatan PWON pada paruh pertama tahun ini berhasil tumbuh 12,5% secara tahunan menjadi Rp3,26 triliun dibandingkan periode sama tahun yaitu Rp2,89 triliun.
Korporasi
JAKARTA – Emiten properti PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) harus menerima kenyataan bahwa pertumbuhan pendapatan pada paruh pertama tahun ini tidak diiringi dengan peningkatan laba bersih perseroan.
Berdasarkan laporan keuangan interim yang dipublikasikan dipublikasikan di Bursa Efek Indonesia pada Senin, 29 Juli 2024, emiten bersandikan PWON hanya membukukan laba bersih yang diatribusikan ke entitas induk sebesar Rp846,33 miliar.
Perolehan laba tersebut menyusut 23% secara tahunan apabila dibandingkan periode yang sama tahun lalu yaitu sebesar Rp1,09 triliun. Meski laba menyusut, pendapatan PWON pada paruh pertama tahun ini berhasil tumbuh 12,5% secara tahunan menjadi Rp3,26 triliun dibandingkan periode sama tahun sebelumnya, yaitu Rp2,89 triliun.
- Beli Rumah dengan KPR Apakah Ada Kerugiannya?
- Tren Paylater (Part 2): Apakah Akan Menjadi Disrupsi untuk Kartu Kredit?
- Mengenal Apa Itu Buyback Saham
Diketahui pendapatan PWON semester I-2024 ditopang segmen sewa ruangan dan apartemen servis yang masing-masing bertumbuh ke level Rp996,08 miliar dan Rp38,05 miliar. Sementara itu, pendapatan dari segmen kontrak dengan pelanggan juga melesat dari periode tahun sebelumnya sebesar Rp1,95 triliun menjadi Rp2,22 triliun.
Jika dirinci, penjualan tanah dan bangunan menjadi satu-satunya pos dalam segmen pendapatan dari kontrak dengan pelanggan yang mengalami penurunan, mencapai Rp353,72 miliar dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang mencapai Rp406,57 miliar.
Adapun segmen jasa pemeliharaan, penjualan kondominium kantor, pendapatan hotel, dan pendapatan usaha lainnya mengalami pertumbuhan yang kokoh, masing-masing mencapai Rp444,42 miliar, Rp457,48 miliar, Rp569,56 miliar, dan Rp401,79 miliar.
PWON mencatat peningkatan beban sepanjang semester I-2024 dibandingkan tahun sebelumnya. Beban pokok pendapatan sebesar Rp1,41 triliun, naik dari Rp1,27 triliun. Dengan demikian, laba bruto perusahaan per akhir Juni 2024 mencapai Rp1,84 triliun, naik dari Rp1,61 triliun pada akhir Juni 2023.
Namun, terdapat beban penjualan sebesar Rp142,32 miliar, beban umum dan administrasi sebesar Rp256 miliar, beban keuangan sebesar Rp191 miliar, dan beban pajak final sebesar Rp203,28 miliar. Alhasil, laba bersih per saham PWON pada paruh pertama tahun ini turun ke level Rp17,57 per saham dari level tahun sebelumnya 22,82 per saham.
- Negara dengan Teknologi Canggih di Dunia
- Mengenal Perbedaan Dana Pensiun Syariah dan Konvensional
- Tips Menabung untuk Konser Anti Boncos dan Tanpa Pinjol
Neraca Keuangan
Dari sudut pandang neraca keuangan, emiten mall Pakuwon Jati mencatat total aset sebesar Rp34,24 triliun pada semester I-2024, meningkat dibandingkan periode akhir tahun lalu yang sebesar Rp32,71 triliun.
Peningkatan aset PWON terlihat dari bagian aset lancar yang melonjak ke level Rp14,43 triliun, didorong oleh pertumbuhan kas dan setara kas ke level Rp8,91 triliun. Sementara itu, aset tidak lancar perseroan cenderung stabil di level psikologis Rp19 triliun, sama seperti posisi akhir tahun lalu.
Sementara itu, total liabilitas PWON hingga akhir Juni berada di level Rp10,89 triliun. Angka ini naik dibandingkan posisi akhir tahun lalu sebesar Rp9,91 triliun. Peningkatan liabilitas perseroan tergambar dari peningkatan pos liabilitas jangka pendek ke level Rp2,95 triliun dari posisi akhir tahun lalu di level Rp2,53 triliun.
Demikian juga dari sisi liabilitas jangka panjang perseroan juga naik tipis ke level Rp7,93 triliun dari posisi akhir tahun lalu sebesar Rp7,38 triliun. Alhasil, dengan kenaikan jumlah aset dan liabilitas yang hanya naik tipis, ekuitas PWON melejit ke level Rp23,35 triliun.