Pendapatan Tebal, Rugi Bank Aladin Menciut jadi Rp44 Miliar
- Membaiknya keuangan BANK disokong oleh total pendapatan pengelolaan dana oleh bank sebagai mudharib Rp107,79 miliar
Perbankan
JAKARTA – PT Bank Aladin Syariah Tbk (BANK) melaporkan kerugian sebesar Rp44,19 miliar pada kuartal I-2024. Kerugian tersebut menipis 4,28% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu Rp46,17 miliar.
Membaiknya keuangan BANK disokong oleh total pendapatan pengelolaan dana oleh bank sebagai mudharib Rp107,79 miliar, melambung 63% dari kuartal pertama 2023 sebesar Rp66,11 miliar.
Perinciannya, pendapatan itu terdiri dari pendapatan piutang Rp69,15 miliar, melesat 99% dari Rp34,70 miliar. Lalu, pendapatan usaha utama lainnya Rp38,63 miliar, menanjak dari Rp31,40 miliar.
Sementara itu, hak pihak ketiga atas bagi hasil dana syirkah temporer Rp61,50 miliar, bengkak dari Rp19,18 miliar. Hak bagi hasil milik bank Rp46,28 miliar, turun tipis dari kuartal I-2023 senilai Rp46,92 miliar.
Total pendapatan usaha lainnya Rp29,58 miliar, terbang 402% dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp5,89 miliar. Detilnya, pendapatan imbalan jasa perbankan Rp25,45 miliar, melesat 1159 % dari posisi sama tahun lalu Rp2,02 miliar.
Pendapatan atas penjualan surat berharga Rp4,10 miliar, naik dari Rp3,89 miliar. Laba selisih kurs Rp29 juta, naik dari minus Rp36 miliar.
Meski pendapatan menebal, namun total beban operasional juga bengkak jadi Rp125,17 miliar dari Rp98,52 miliar. Sumber beban berasal dari pos beban umum dan administrasi Rp42,08 miliar, naik dari Rp29,91 miliar. Lain-lain Rp2,98 miliar, turun dari Rp3,34 miliar.
Sementara, beban gaji dan kesejahteraan karyawan Rp50,61 miliar, bengkak dari Rp46,55 miliar. Penyusutan dan amortisasi Rp7,27 miliar, naik dari Rp5,47 miliar. Promosi Rp22,21 miliar, bengkak dari Rp13,23 miliar. Rugi operasional Rp44,10 miliar, turun dari Rp46,16 miliar. Rugi sebelum beban pajak Rp44,19 miliar, susut dari Rp46,16 miliar.
Total ekuitas Rp3,08 triliun, naik tipis dari akhir 2023 senilai Rp3,08 triliun. Total dana syirkah temporer Rp4,48 triliun, naik dari Rp3,25 triliun. Jumlah liabilitas Rp289,23 miliar, susut dari akhir tahun sebelumnya Rp751,88 miliar. Total aset Rp7,86 triliun, naik dari akhir 2023 senilai Rp7,09 triliun.