Pendapatan Turun Jadi Rp210,9 Miliar, Ancol Masih Rugi Rp94,8 Miliar pada Semester I-2021
- JAKARTA - Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Provinsi DKI Jakarta, PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA) masih membukukan rugi sebesar Rp94,8 miliar
Korporasi
JAKARTA - Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Provinsi DKI Jakarta, PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA) masih membukukan rugi sebesar Rp94,8 miliar sepanjang semester I-2021.
Kendati demikian, rugi ini berhasil turun dibandingkan dengan rugi semester I-2020 yang mencapai Rp146,3 miliar.
Hal ini juga memicu rugi per saham turun, dari Rp91 per semester I-2020 menjadi Rp59 sepanjang enam bulan pertama tahun ini.
Adapun pendapatan perseroan, tercatat sebesar Rp210,8 miliar, lebih rendah 17% year-on-year (yoy) dari Rp254,2 miliar per semester I-2020.
- Xendit Luncurkan Fitur Anyar untuk UMKM Kelola Stok dan Inventaris
- Demografi Afghanistan, Populasi Seperti Jawa Tengah, PDB Lebih Kecil dari Sulawesi Selatan
- BI Tanggung Biaya Bunga Pengadaan Vaksin COVID-19 Rp98 Triliun
Turunnya pendapatan ini disebabkan oleh tidak adanya pendapatan dari real estat. Padahal, pada semester I-2020 masih dibukukan pendapatan dari sektor ini sebesar Rp6,3 miliar. Selain itu, pendapatan tiket juga turun dari Rp154 miliar menjadi Rp112,4 miliar pada periode ini.
Namun, di sisi lain pendapatan hotel dan restoran tercatat Rp21,5 miliar, naik 20,7% yoy dibandingkan dengan Rp17,8 miliar per semester I-2020. Adapun pendapatan usaha lainnya tercatat sebesar Rp78,2 miliar
Dari segi beban pokok pendapatan, nilainya juga turun jauh dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Meskipun masih minus Rp5,82 miliar, jumlah ini lebih rendah dibandingkan dengan Rp13,7 miliar per semester I-2020.
Perseroan berhasil menekan beban pokok pendapatan lantaran tidak membukukan biaya tanah dan bangunan. Sementara itu, Rp5,82 miliar merupakan beban pokok dari barang dagangan.
Pada periode ini, total liabilitas PJAA naik menjadi Rp2,46 triliun, dari sebelumnya Rp2,28 triliun per Desember 2020. Sebaliknya, total ekuitas perseroan turun dari Rp1,76 triliun per akhir 2020 menjadi Rp1,66 triliun per semester I-2021.
Untuk total aset, perseroan membukukan peningkatan dari Rp4,04 triliun per akhir 2020 menjadi Rp4,12 triliun per semester I-2021.
Kembali buka operasional
Sebagai informasi, perseroan kembali membuka secara bertahap operasional Taman Impian Jaya Ancol setelah dilakukan penutupan sementara sejak 24 Juni 2021.
Mengutip keterangan resmi perseroan, pengunjung sudah bisa memasuki kawasan hiburan ini sejak 18 Agustus 2021 untuk berolahraga.
Adapun jam operasional dibagi menjadi dua, yaitu sesi 1 pukul 06.00 – 10.00 WIB dan sesi 2 pukul 14.00 – 18.00 WIB. Agung menegaskan, dalam proses operasionalnya akan diterapkan sejumlah prosedur dan protokol kesehatan yang ketat.
Sementara itu, penginapan Putri Duyung Ancol dan pelayanan penyebrangan ke Pulau Seribu melalui Dermaga Marina tetap beroperasi.
Sejumlah restoran yang ada di dalam kawasan Ancol juga dibuka sesuai dengan jadwal operasional per sesi dengan sistem take away atau makan di tempat area terbuka. Kapasitas maksimal yang ditetapkan sebanyak 25% dan batasan waktu 20 menit.
Namun, untuk sementara waktu, seluruh unit rekreasi di kawasan Taman Impian Jaya Ancol seperti Dunia Fantasi, Ocean Dream Samudra, Sea World Ancol dan Atlantis Water Adventure belum dibuka untuk umum sampai informasi lebih lanjut.