Photo by Sora Shimazaki: https://www.pexels.com/photo/focused-woman-writing-in-clipboard-while-hiring-candidate-5668869/
Gaya Hidup

Peneliti Harvard Ungkap 6 Tips Mengelola Perfeksionisme Anda

  • Perfeksionisme hadir layaknya pedang bermata dua.

Gaya Hidup

Rumpi Rahayu

JAKARTA - Perfeksionisme hadir layaknya pedang bermata dua. Di satu sisi, perfeksionisme dapat memotivasi Anda untuk berada di level yang lebih tinggi dan memberikan pekerjaan yang berkualitas tinggi, namun di sisi lain perfeksionisme dapat menyebabkan kesemasan yang tidak perlu sehingga progres Anda menjadi lambat.

Lalu bagaimana agar Anda dapat memanfaatkan manfaat-manfaat hal positif dari perfeksionisme dan mengurangi dampak negatifnya? Hal apa yang perlu ANda lakukan untuk mengelola perfeksionisme Anda?

Kata Ahli Mengenai Perfeksionisme

Seperti dilansir oleh Tren Asia dari laman resmi Harvard Business Review pada Rabu, 21 Juni 2023, Matt Plummer, pendiri Zarvana layanan pelatihan online yang membantu pekerja mejadi lebih produktif, mengatakan bahwa pada dasarnya perfeksionis datang dari rasa takut dan rasa tidak aman. "Banyak kecenderungan perfeksionis berakar dari rasa takut dan rasa tidak aman"

Ia juga berpendapat bahwa banyak orang perfeksionis yang khawatir reputasi mereka rusak "Banyak perfeksionis khawatir jika mereka melepaskan (ketelitian) mereka, dan itu akan merusak kinerja dan reputasi mereka" lanjutnya. Hal inilah yang membuat seseorng terus-terusan menjadi perfeksionis.

Lenihi lanjut, Alice Boyes mantan psikolog klinis dan penulis "The Anxiety Toolkit: Strategies for Fine-Tuning Your Mind and Moving Past Your" mengatakan bahwa melepaskan sifat perfeksionisme tidak sesulit yang kita bayangkan "Menghilangkan perfeksionisme adalah tentang menyalurkan kembali kekuatan Anda bukan berfokus pada tujuan yang lebih rendah." Hal penting yang harus Anda lakukan adalah dengan menghilangkan "beberapa tekanan dari diri Anda sendiri".

Meski tampak lebih mudah ketika diucapkan, Boyes berpendapat bahwa faktanya, "jika Anda benar-benar ingin menjadi orang yang berprestasi tinggi, Anda pasti melakukan beberapa hal dengan tidak sempurna."

6 Tips Mengelola Perfeksionisme Anda

1. Lihat Gambaran Besarnya

Seperti yang dikatakan oleh setiap perfeksionis, menjadi sempurna tidaklah mudah. Ketekunan Anda "membutuhkan banyak usaha", dan perhatian Anda terhadap detail "sangat memakan waktu", kata Plummer. Bagi Plummer, Anda haru mengenal biaya peluang dan waktu dari perilaku Anda.

Praktiknya dengan sesederhana menanyakan kepada diri sendiri, "Apakah saya menggunakan waktu Saya dengan bijak?, Apakah saya sedang produktif?".

Plummer merekomendasikan Anda untuk memaksimalkan dampak dari pekerjaan Anda "Anda dapat menghabiskan tiga jam ekstra untuk menyempurnakan presentasi, tetapi apakah itu meningkatkan dampak bagi klien atau organisasi Anda?"

Senada dengan Plummer, Boyes mengatakan bahwa perfeksionis sebagiknya menbgubakh polka pikirnya, "Ubah pola pikir ANda" ktanya. Anda akan menjadi "kurang sempurna dalam beberapa hal, sehingga Anda dapat berkonsentrasi pada hal yang penting". tambahnya.

2. Sesuaikan Standar Anda

Menurut Plummer, mengelola perfeksionisme mengharuskan Anda untuk "Mengkalibrasi standar Anda". Perfeksionisme sering kali menciptakan harapan yang tidak realistis dan menghasilkan tekanan yang tidak perlu.

Akui bahwa setiap orang memiliki kelemahan dan bahwa kegagalan adalah bagian alami dari proses belajar akan membantu Anda melepaskan standar yang tidak masuk akal.

3. Buat Checklist

Mengejar kesempurnaan mirip seperti mengembara dalam perjalanan tanpa tujuan, kata Plummer. “Anda terus berjalan dan berjalan, tetapi Anda tidak yakin bahwa Anda telah semakin dekat dengan tujuan Anda,” katanya.

Demikian pula, “seorang perfeksionis selalu ingin terus bekerja (pada tugas yang diberikan.) Tetapi hasil akhirnya jarang memuaskan”. Jadi, daripada bekerja keras “mencari tujuan kesempurnaan yang tidak jelas ini,” Plummer merekomendasikan, “membuat checklist” untuk setiap tugas.

Checklist tugas ini pada akhirnya akan membantu Anda untuk mengelola standar dan ekspektasi yang tidak realistis ini.

4. Putuskan Siklus Perenungan

Kebanyakan perfeksionis memiliki kecenderungan untuk merenungkan tugas atau masalah secara berlebihan dan berulang kali tanpa pernah benar-benar mencapai solusi penyelesaiannya.

Menurut Boyes hal ini terkait dengan kecemasan "Ini terkait dengan kecemasan, orang yang merenung cenderung kurang memaafkan diri sendiri". Hal ini tentu tak sehat dan membuat hari Anda tidak produktif sehingga penting bagi Anda untuk segera memutus siklus perenungan ketika Anda menyadari telah melakukannya.

5. Dapatkan Perspektif Orang Lain

Berbicara dengan orang lain dan mendapatkan perspektif lain bisa sangat membantu ANda. Orang tersebut bisa saja adalah bos, teman, saudara, mentor, atau pasangan ANda. Sampaikan secara jujur dan terbuka. Beri tahu bahwa Anda sedang berusaha menajdi lebih baik dan sampaikan bahwa Anda memberi mereka izin untuk memberikan pendapat.

6. Pantau Progress Anda

Boyes menyarankan Anda untuk melakukan "review mingguan" di mana Anda akan mengecek progres Anda. Dalam sesi tersebut tanyakan kepada diri Anda sendiri “Apakah ada sesuatu yang saya hindari minggu ini karena takut melakukan kesalahan? Apakah ada contoh di mana perfeksionisme saya tidak memberikan banyak efek terhadap pekerjaan saya? Apakah ada saat-saat minggu ini ketika saya mengambil tindakan, bahkan ketika saya merasa tidak yakin, dan akhirnya bergerak maju?”

Menurut Plummer, fase ini berfungsi untuk mempelajari di mana perfeksionbisme memiliki dampak postiif dan sebaliknya.

Nah, berikut tadi adalah artikle mnegenai 6 tips mengelola perfeksionisme menurut peneliti Harvard. Semoag bermanfaat!