<p>Ilustrasi pakai masker tanpa jaga jarak/Freepik.com/rawpixel</p>
Gaya Hidup

Peneliti Menunjukkan Masker Bedah Tidak Melindungi Partikel Aerosol Kecil

  • Peneliti menunjukkan bahwa masker bedah tidak melindungi partikel aerosol kecil

Gaya Hidup

Justina Nur Landhiani

JAKARTA – Sebuah penelitian dari Cambridge University Hospitals NHS Foundation Trust menyebutkan bahwa kualitas masker wajah yang dipakai petugas kesehatan membuat perbedaan besar pada risiko infeksi virus COVID-19.

Dengan mengenakan masker bermutu tinggi seperti masker FFP3 dapat memberikan perlindungan hingga 100%.

Sebaliknya, masih ada peluang yang jauh lebih besar bagi staf kesehatan yang mengenakan masker bedah standar untuk tertular virus, seperti yang dikutip dari BBC.

Dikutip dari situs tersebut, masker bedah meskipun bisa menahan cairan, masker ini relatif tipis dan longgar dan tidak dimaksudkan untuk menyaring aerosol menular, seperti partikel virus kecil yang dapat berlama-lama di udara seperti virus corona.

Studi tersebut menemukan bahwa staf yang merawat pasien Covid di bangsal “merah” menghadapi risiko hingga 47 kali lebih tinggi daripada staf di bangsal “hijau” atau non-Covid.

Untuk solusinya, masker FFP3 sangat cocok dan dirancang khusus untuk menyaring aerosol.

Dr Mike Weekes, dari Cambridge University NHS Hospitals Foundation Trust, yang juga mengerjakan penelitian tersebut, mengatakan penelitian tersebut memberikan beberapa bukti nyata bahwa masker FFP3 sebenarnya efektif dan lebih efektif daripada masker bedah.