
Penelitian: 3 Kata yang Perlu Diucapkan Pemimpin Agar Tim Lebih Produktif
- Menurut Cialdini, “Prinsip perilaku manusia yang terkenal mengatakan bahwa ketika kita meminta seseorang untuk membantu kita, hasilnya akan lebih efektif jika ada alasannya. "
Gaya Hidup
JAKARTA - Menjadi pemimpin tentu bukanlah tugas yang mudah. Anda harus berkata dan bersikap yang tepat sehingga tim Anda akan produktif.
Penelitian menunjukkan bahwa, jika Anda seorang pemimpin maka. Penggunaan kata-kata yang tepat dapat meningkatkan kinerja, membangun tim yang lebih efektif, menjalin hubungan dengan anggota tim yang lebih baik, dan mendapatkan dukungan dari tim.
Dikutip dari laman resmi Inc.com berikut ini adalah ketiga kata tersebut.
1. Bisa
Kebanyakan pemimpin menggunakan kata “harus” alih-alih “bisa” untuk menjelaskan apa yang harus dilakukan kepada tim.
Penelitian menunjukkan bahwa Anda harus mengganti kata “harus” dengan “bisa” jika ingin meningkatkan kinerja tim dan mendapatkan hasil yang lebih produktif.
Mengapa? Karena kata “harus” biasanya membatasi kemungkinan. Ini menggambarkan bahwa tim dihadapkan pada pilihan yang terbatas.
- Ini Dia Orang Dibalik Garis Wallace
- 5 Rekomendasi Ekstensi AI untuk Catat Materi dari YouTube, Praktis dan Mudah!
- Bank Mandiri Catat Pertumbuhan Positif di Kuartal II 2023
Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Organizational Behavior and Human Decision Processes menemukan bahwa kata “harus” biasanya menghasilkan dua pilihan terbatas yaitu keputusan salah satu/atau.
Sementara itu, menggunakan kata “bisa” menghasilkan lebih banyak potensi dan solusi yang lebih baik. “Bisa” dapat membuka pintu gerbang dan menunjukkan kemungkinan solusi yang tidak terbatas.
2. Karena
Memberikan alasan mengapa Anda membutuhkan sesuatu bisa sangat efektif untuk meningkatkan kinerja tim.
Seperti ditulis Robert Cialdini dalam bukunya yang berjudul “Influence”, sebuah penelitian dilakukan dengan meminta orang untuk mencoba mengantri menggunakan mesin fotokopi dan menggunakan salah satu dari tiga kalimat berikut:
Kalimat 1: “Maaf, milik saya hanya lima halaman. Bolehkah saya menggunakan mesin ini dulu?”
Hasilnya? 60% orang yang mengantri membiarkan orang tersebut mendahului mereka.
Kalimat 2: “Milik saya hanya lima halaman, bolehkah saya pakai mesin fotocopynya dulu karena saya terburu-buru?”
Hasilnya? 94% orang yang mengantri membiarkan orang tersebut mendahului mereka.
Kalimat 3: “Maaf, punya saya lima halaman, boleh saya gunakan mesinnya dulu karena saya harus memfotocopy,”
Hasilnya? 93% orang yang mengantri membiarkan orang tersebut mendahului mereka.
Mengapa hasilnya seperti ini? Menurut Cialdini, “Prinsip perilaku manusia yang terkenal mengatakan bahwa ketika kita meminta seseorang untuk membantu kita, hasilnya akan lebih efektif jika ada alasannya. "
3. Bersama
Sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Experimental Social Psychology membagi peserta ke dalam dua kelompok. Kelompok pertama diminta untuk mengerjakan tugas sendiri. Sementara kelompok kedua diberi tahu jika mereka akan mengerjakan tugas “bersama”.
Saat hasilnya dihitung, peserta dengan instruksi “bersama” bekerja hampir 50% lebih lama, memecahkan lebih banyak masalah dengan benar, merasa lebih mudah untuk fokus dengan tugas, dan mengatakan jika tugas mereka lebih menarik sehingga mereka mungkin dapat melakukan tugas itu lagi.
Peneliti berkesimpulan bahwa isyarat sosial yang menandakan ajakan untuk bekerja dengan orang lain dapat memicu motivasi intrinsik bahkan saat orang itu bekerja sendiri.