Penelitian Menyebutkan Cannabidiol Dapat Atasi Gangguan Kecemasan
- Namun tidak seperti THC, CBD tidak memiliki efek psikoaktif sehingga tidak akan menyebabkan mabuk.
Gaya Hidup
JAKARTA - Cannabidiol atau CBD sudah muncul dalam berbagai perbincangan karena efeknya yang disebut dapat digunakan untuk kepentingan kesehatan termasuk meringankan gangguan kecemasan. Melansir Health News, yang dimaksud dengan gangguan kecemasan adalah sekelompok kondisi kesehatan mental yang dapat mengakibatkan seseorang menderita kecemasan secara berlebihan dan berkepanjangan. Selain itu, gangguan kecemasan juga disebutkan dapat mengganggu kualitas hidup penderitanya.
CBD sendiri merupakan senyawa aktif yang biasa ditemukan dalam ganja. Senyawa ini merupakan senyawa paling banyak dalam ganja setelah tetrahydrocannabinol (THC). Namun tidak seperti THC, CBD tidak memiliki efek psikoaktif sehingga tidak akan menyebabkan mabuk. CBD diyakini hanya dapat memberikan efek relaksasi pada tubuh.
CBD biasanya berbentuk minyak dan dapat digunakan dengan berbagai cara. Misalnya dapat digunakan dengan cara mencampurnya dalam minuman, ditambahkan ke makanan, ditambahkan ke permen karet, dihirup dengan vaping, dioleskan di bawah lidah, atau dioleskan langsung ke kulit dengan krim, gel, dan lotion.
- Rubel Rontok, Semua Menunggu Hasil Rapat Mendadak Bank Sentral Rusia
- Utang Luar Negeri Indonesia Triwulan II 2023 Sentuh Rp6.081 Triliun
- Bappebti dan Kominfo Blokir 1.327 Domain Situs Web Entitas Ilegal
Dalam mengatasi gangguan kecemasan, CBD dilaporkan dapat secara efektif sebagai salah satu solusinya. Sejumlah penelitian menunjukkan bukti yang menjanjikan yang menyebutkan pemberian CBD oral pada berbagai dosis meningkatkan hasil klinis pada para penderita gangguan kecemasan termasuk kecemasan sosial dan umum serta stres pasca-trauma (PTSD).
CBD disebut dapat mengatasi gangguan kecemasan dengan cepat tergantung dari cara pemakaiannya. Jika memakai CBD dengan vaping, efek menenangkan akan dapat dirasakan dalam waktu 5 hingga 15 menit setelah memakai. Jika dipakai dengan oral atau dimasukkan lewat mulut baik dengan makanan atau minuman, efek menenangkan akan dirasakan setelah 30 hingga dua jam setelah memakai.
Namun para peneliti masih belum memahami bagaimana cara kerja CBD dalam mengurangi kecemasan pada manusia. Beberapa bukti awal menunjukkan hal tersebut kemungkinan dapat terjadi karena interaksi CBD dengan sistem cannabinoid bawaan tubuh.
Beberapa ilmuwan percaya menggunakan CBD eksogen atau dari luar tubuh dengan konsumsi, vape, atau dioles dapat berinteraksi secara positif dengan reseptor cannabinoid alami tubuh di otak dan membawa relaksasi pada tubuh.
Selain itu, CBD juga dipercaya dapat menjadi solusi bagi orang yang menderita serangan panik atau panic attack serta menangkal efek negatif penyalahgunaan ganja. Hal itu karena CBD disebut dapat menangkal efek psikoaktif dari kandungan THC pada tanaman ganja, seperti kecemasan, ketakutan, dan paranoid yang dapat muncul ketika mabuk ganja.