Binaural Beat
Sains

Penelitian: Musik Binaural Beats Bisa Tingkatkan Keterampilan Bahasa

  • Musik binaural beats ternyata bisa tingkatkan keterampilan bahasa seseorang. Hal ini seperti diungkap oleh penelitian baru yang dilakukan Center for BrainHealth di The University of Texas di Dallas.

Sains

Rumpi Rahayu

JAKARTA - Musik binaural beats ternyata bisa tingkatkan keterampilan bahasa seseorang. Hal ini seperti diungkap oleh penelitian baru yang dilakukan Center for BrainHealth di The University of Texas di Dallas.

Dilansir dari Webmd, binaural beats adalah ilusi yang diciptakan oleh otak saat Anda mendengarkan dua nada dengan frekuensi yang sedikit berbeda secara bersamaan.

Penelitian ini menggunakan electroencephalography (EEG) untuk menguji bagaimana stimulasi binaural beats pada frekuensi beta dan gamma berdampak pada pemahaman kalimat. 

Peserta yang terpapar binaural beats beta 18-Hz menunjukkan peningkatan akurasi yang signifikan dan waktu respons yang lebih cepat dalam tugas bahasa, terutama dengan kalimat kompleks.

Penelitian ini menawarkan wawasan yang menjanjikan mengenai penggunaan binaural beats sebagai alat non-invasif untuk meningkatkan kinerja kognitif dan berpotensi mengobati gangguan bahasa.

Penelitian melibatkan 60 peserta. Sepanjang percobaan, pengukuran elektroensefalografi (EEG) dicatat. Setiap peserta secara acak ditugaskan ke salah satu dari tiga kelompok mendengarkan dengan frekuensi berbeda (18-Hz beta BB, 40-Hz gamma BB, atau nada dasar murni) yang tertanam dalam musik.

Peserta terlebih dahulu menjalani sesi latihan pemahaman kalimat, dilanjutkan dengan fase stimulasi selama 10 menit dimana frekuensi dimainkan. Fase stimulasi segera diikuti oleh fase tugas pemahaman bahasa. 

Hasil penelitian menunjukkan bahwa peserta yang terpapar beta binaural beats 18 Hz memiliki akurasi yang jauh lebih tinggi dan waktu respons yang lebih cepat selama tugas pemahaman, terutama untuk kalimat kompleks. Selain itu, terdapat peningkatan neural entrainment setelah frekuensi beta, yang diperkirakan dapat mengurangi beban pemrosesan pada pemrosesan kalimat berikutnya.

Dikutip dari Neuroscience news, pemimpin penelitian Dr. Yune Lee yang juga Asisten Profesor di Sekolah Ilmu Perilaku dan Otak dan Direktur Laboratorium Bicara, Bahasa, dan Musik (SLAM) menyatakan, “Ini adalah studi neuroimaging pertama yang menjelaskan pengaruh binaural beats tentang pemrosesan bahasa di tingkat saraf,” terangnya.

“Paparan minimal terhadap binaural beat frekuensi beta menghasilkan akurasi yang jauh lebih tinggi dan waktu respons bahasa yang lebih cepat dibandingkan dengan suara kontrol. Selain itu, hasil ini mempunyai implikasi terhadap potensi penggunaan binaural beats dalam mengobati gangguan perkembangan bahasa.” pungkasnya.