Penelitian: Otak Manusia Semakin Membesar dari Waktu ke Waktu
Sains

Penelitian: Otak Manusia Semakin Membesar dari Waktu ke Waktu

  • Otak yang lebih besar mungkin memberikan cadangan yang lebih besar dan dapat membantu melawan efek penyakit otak terkait usia, seperti Alzheimer dan demensia.
Sains
Rumpi Rahayu

Rumpi Rahayu

Author

JAKARTA - Ketika membahas tentang proses penuaan, pertanyaan tentang bagaimana otak kita berubah seiring waktu selalu muncul.

Penelitian terbaru yang dipimpin oleh University of California Davis Health telah membuka pintu bagi pemahaman yang lebih dalam tentang dinamika ini.

Para peneliti telah menemukan bahwa otak manusia terus bertambah ukurannya seiring waktu. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa memiliki otak yang lebih besar mungkin memberikan manfaat tambahan saat Anda menua.

Tim ilmuwan internasional memeriksa data MRI dari orang-orang yang lahir antara tahun 1930-an dan 1970-an. Hasil penelitian mereka, yang diterbitkan dalam JAMA Neurology, mengungkapkan bahwa bayi yang lahir pada tahun 1970-an memiliki otak dengan luas permukaan hampir 15% lebih besar dan volume otak 6,6% lebih besar dibandingkan dengan mereka yang lahir pada tahun 1930-an.

Baca Juga: Penelitian: Medsos Bisa Tingkatkan Kecemasan di Kalangan Ibu Baru

Studi ini didasarkan pada data dari Framingham Heart Study, sebuah survei kesehatan yang dimulai pada tahun 1948. Para peneliti memeriksa pemindaian otak dari 3.226 subjek dan menemukan bahwa selain peningkatan volume dan luas permukaan otak, bagian otak yang bertanggung jawab atas fungsi ingatan dan pembelajaran juga mengalami peningkatan ukuran.

Namun, apa artinya otak yang semakin besar bagi kita?

Meskipun belum pasti apakah ukuran otak yang lebih besar membuat kita lebih pintar, para peneliti percaya bahwa ini mungkin memiliki hubungan dengan kesehatan otak. Meskipun jumlah penderita Penyakit Alzheimer meningkat seiring bertambahnya usia, persentase orang yang baru didiagnosis dengan kondisi tersebut tampaknya menurun setiap dekade, menurut sebuah studi yang dipublikasikan dalam The New England Journal of Medicine pada tahun 2016, yang juga menggunakan data dari Framingham Heart Study.

Profesor neurologi UC Davis dan penulis utama studi, Charles DeCarli, menyatakan bahwa struktur otak yang lebih besar yang diamati dalam penelitian ini mungkin mencerminkan perkembangan otak yang lebih baik dan kesehatan otak yang lebih baik. Otak yang lebih besar mungkin memberikan cadangan yang lebih besar dan dapat membantu melawan efek penyakit otak terkait usia, seperti Alzheimer dan demensia.

Baca Juga: Mengapa Kita Perlu Menyandingkan Insting dan Intuisi saat Ambil Keputusan?

Alzheimer

Alzheimer adalah bentuk demensia yang paling umum. Ini adalah kondisi neurodegeneratif, yang berarti bahwa sel-sel saraf di otak mengalami kerusakan dan mati, menyebabkan berkurangnya kemampuan otak untuk berfungsi secara normal. 

Salah satu ciri khas Alzheimer adalah penumpukan plak dan tangle di otak, yang mengganggu komunikasi antar sel-sel saraf.

Gejala Alzheimer berkembang secara bertahap, sering dimulai dengan kesulitan dalam mengingat informasi baru atau mengalami kebingungan dalam hal waktu atau tempat. 

Saat penyakit berkembang, penderita mungkin mengalami kesulitan berbicara, menulis, atau menjalankan tugas-tugas sehari-hari yang sebelumnya mudah dilakukan. Akhirnya, Alzheimer menghancurkan kemampuan seseorang untuk merawat diri sendiri dan berkomunikasi dengan dunia di sekitarnya.