Penelitian: Pola Tidur dan Makan yang Buruk Saat Berpuasa bisa Kurangi Keutamaan Ramadan
- Penelitian ini melibatkan 23 responden yang berusia muda rata-rata 23 tahun dengan evaluasi yang dilakukan sebelum Ramadhan dan dua minggu setelahnya.
Gaya Hidup
JAKARTA - Saat Ramadan umat muslim menjalankan ibadah wajib yaitu berpuasa. Salah satu hal yang mempengaruhi keseharian seseorang ketika menjalankan ibadah puasa adalah pola tidur dan pola makan yang berubah.
Berpuasa menuntut seseorang bangun sebelum subuh untuk melakukan sahur. Jam bangun tidur dan jam makan seseorangpun akhirnya mulai berubah. Apakah ini berdampak buruk atau baik?
Penelitian yang dilakukan oleh Suhad Bahjiri bersama dengan keenam peneliti lain pada tahun 2017 menunjukkan bahwa praktik berpuasa yang dilakukan di era modern dimana puasa dikombinasikan dengan perubahan dalam jadwal tidur dan makan mungkin merugikan kesehatan.
- Kebijakan The Fed Dorong Potensi Penguatan Rupiah, Pelemahan Bisa Terjadi karena Ini
- IHSG Berpotensi Menguat setelah Panic Selling Pekan Lalu, Intip 4 Rekomendasi Saham Ini!
- BRI Sediakan Layanan Penukaran Uang di 391 Kantor Cabang Selama Bulan Ramadan
- Cerita Sunarti, AgenBRILink di Desa Lasitae Kenalkan Layanan Bank ke Masyarakat
Menurut Bahijri, salah satu peneliti dalam penelitian ini pola tidur selama Ramadan telah berubah sejak tahun 1980-an karena mal dan restoran menjadi lebih umum di negara mereka yaitu Arab Saudi dan kaum muda yang berpuasa mulai mencari hiburan sepanjang malam. Hal ini tentunya mempengaruhi jam tidur mereka seperti begadang sepanjang malam dan tidur sepanjang hari layaknya pekerja shift.
Penelitian ini melibatkan 23 responden yang berusia muda rata-rata 23 tahun dengan evaluasi yang dilakukan sebelum Ramadhan dan dua minggu setelahnya.
Peneliti mengukur tingkat beberapa faktor resiko kardiovaskular dan ekspresi tiga gen yang terkait dengan jam biologis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun beberapa faktor resiko membaik selama Ramadan, beberapa yang lain juga memburuk. Seperti yang diungkapkan oleh peneliti Bahjiri "Meskipun kami menemukan beberapa manfaat dari puasa, mereka ditutupi oleh gangguan pola tidur yang menimbulkan efek buruk. Selain itu sangat sedikit orang yang mengatasi asupan kalori di bulan Ramadan. Faktanya mereka makan lebih banyak dan meningkatkan resiko kesehatan mereka"
Peneliti juga menyarankan untuk mulai kembali menerapkan pola tidur dan makan ke cara tradisional yaitu berbuka dengan makanan secukupnya dan bergizi, ngemil sebelum tidur, dan bangun sebelum subuh untuk makan secukupnya, lalu salat dan tidur lagi.