<p>McAfee saat jadi pembicara di Malta tahun 2018/sumber; Reuters</p>
Dunia

Penemu Antivirus McAfee Tewas Gantung Diri di Penjara Spanyol

  • Penemu antivirus komersial John McAfee diemukan tewas di dalam selnya di penjara Spanyol. Mc Afee ditemukan gantung diri di dalam selnya pada Rabu, 23 Juni 2021.

Dunia

Rizky C. Septania

BARCELONA – Penemu antivirus komersial John McAfee diemukan tewas di dalam selnya di penjara Spanyol. Mc Afee ditemukan gantung diri di dalam selnya pada Rabu, 23 Juni 2021.

Menurut kuasa hukum McAfee, Javier Villalba, kliennya bunug diri setelah masuk kurungan selama sembilan bulan lantaran putus asa. Sebab, baru-baru ini Pengadilan Tinggi Spanyol mengijinkan pria berusia 75 tahun ini untuk diekstradisi ke Amerika Serikat.

Pemberian izin ekstradisi memungkinkan McAfee menghabiskan sisa hidupnya di penjara jika dirinya terbukti bersalah di Amerika Serikat mengingat usianya sudah tua.

Kala itu, ia berharap Pengadilan Spanyol bisa melihat ketidakadilan yang saat ini tengah ia hadapi.

“Saya berharap pengadilan Spanyol akan melihat ketidakadilan ini. Amerika Serikat ingin menggunakan saya sebagai contoh,” ujarnya mengutip keterangan dari Reuters.

Secara hukum, McAfee masih bisa mengajukan banding atas vonis yang sudah dijatuhkan. Namun rupanya ia tak tahan berada di penjara dan memilih mengakhiri hidupnya.

Sebelumnya, McAfee telah menjadi buronan oleh otoritas Amerika Serikat dan berlayar beberapa waktu di atas megacht. Ia didakwa di Tennesse atas tuduhan penghindaran pajak serta kasus penipuan cryptocurrency di New York.

Bapak antivirus tersebut kemudian tertangkap dan bertahan pada 3 Oktober lalu di Barcelona. Kala itu, ia dalam perjalanan hendak naik pesawat ke Istanbul dengan menggunakan paspor Inggris.

Sekedar informasi, McAfee pernah bekerja untuk Nasa, Xerox, dan Lockheed Martin sebelum merilis antivirus komersial pertama di dunia pada 1987.

Antivirus yang dilabeli dengan namanya sendiri itu kemudian dibeli oleh Intel pada 2011. Meski kini tak lagi terlibat, antivirus ini kini memiliki 500 juta pengguna di seluruh dunia. (RCS)