Tekno

Penemuan Baru, Nenek Moyang Kungkang Ternyata Memakan Daging

  •  JAKARTA- Siapa yang tak kenal hewan Kungkang. Mamalia berkuku panjang ini populer diketahui banyak orang semenjak kemunculannya sebagai salah satu tokoh d
Tekno
Rizky C. Septania

Rizky C. Septania

Author

JAKARTA- Siapa yang tak kenal hewan kungkang. Mamalia berkuku panjang ini populer diketahui banyak orang semenjak kemunculannya sebagai salah satu tokoh dalam film animasi Disney, Zootopia.

Hewan yang diketahui sebagai hewan yang bergerak lambat sekaligus lembut. Biasanya, mereka banyak menghabiskan hari-harinya di atas pohon sembari memakan dedaunan.

Meski kini dikenal sebagai herbivora yang menggemaskan, penemuan baru menyebutkan bahwa hal tersebut tak berlaku bagi nenek moyang mereka.

Melansir dari Bussines Insider pada Jumat, 15 Oktober 2021, Nenek moyang kungkang yang hidup pada zaman es merupakan hewan yang memakan daging.

Pada zaman es terakhir, spesies kungkang tanah raksasa diketahui hidup di Amerika Selatan. Spesies tersebut dinamai Mylodon darwinii.   Nenek moyang Kungkang memiliki  tingginya hampir 10 kaki ketika berdiri dengan kaki belakangnya dan beratnya mencapai 4.400 pon.

Sebelumnya, para ilmuwan mengira Mylodon adalah vegetarian seperti kungkan masa kini  dan menggunakan cakarnya untuk menggali umbi dan semak atau mencabut daun dari pohon. Namun studi terbaru, yang diterbitkan minggu lalu di jurnal Scientific Reports, mencakup analisis senyawa yang ditemukan dalam fosil rambut Mylodon.

Dengan menggunakan analisis itu, para peneliti di American Museum of Natural History di New York menemukan bahwa nenek moyang kungkang melengkapi makanan nabati mereka dengan daging jika mereka bisa.

"Apakah mereka pemulung sporadis atau konsumen oportunistik protein hewani tidak dapat ditentukan dari penelitian kami, tetapi kami sekarang memiliki bukti kuat yang bertentangan dengan anggapan lama bahwa semua sloth adalah herbivora murni," Julia Tejada, peneliti paleontologi di museum yang ikut berpartisipasi dalam penelitian ini.

Penemuan ini merupakan bukti pertama bahwa setidaknya beberapa sloth kuno ini adalah omnivora, bukan herbivora.