Penetapan Awal Ramadan 2024 oleh NU, Pemerintah, dan Muhammadiyah
- Pengamatan hilal untuk awal Ramadan 2024/1445 H akan diadakan oleh Kantor Wilayah Kementerian Agama dan kantor-kantor Kementerian Agama di tingkat kabupaten/kota
Nasional
JAKARTA - Bulan Maret 2024 akan menjadi waktu di mana umat Islam mulai menjalankan puasa Ramadan. Pertanyaan mengenai awal Ramadan 2024 menurut Nahdlatul Ulama (NU) dan pemerintah serta kemungkinan perbedaan dengan Muhammadiyah kerap muncul.
Pemerintah dan NU umumnya sepakat dalam menetapkan awal Ramadan pada tanggal yang sama karena keduanya mengadopsi metode hilal dalam penetapan tanggal tersebut.
Sementara itu, Muhammadiyah menggunakan pendekatan yang berbeda dalam menentukan awal Ramadan, yakni dengan metode hisab. Sebagai hasilnya, terkadang dua pendekatan ini menghasilkan keputusan yang berbeda dalam menetapkan awal Ramadhan.
- Sri Mulyani Tolak Terlibat Pembahasan Anggaran dengan Pemerintahan Baru
- Sri Mulyani Ogah Masuk Kabinet Prabowo-Gibran, Siapa Penerusnya?
- British Petroleum Gelontorkan Rp23 Triliun untuk Investasi di Mesir
Awal Ramadan 2024 NU dan Pemerintah
Kemudian, berdasarkan informasi yang diambil dari website resmi, Kementerian Agama (Kemeng) akan melakukan pemantauan hilal (rukyatulhilal) untuk awal Ramadan pada tanggal 10 Maret 2024 yang bertepatan dengan 29 Syakban 1445 H. Pemantauan hilal untuk awal Ramadhan 2024/1445 H akan dilaksanakan di 134 lokasi di seluruh Indonesia.
“Kami memutuskan akan menggelar rukyatulhilal di 134 lokasi di seluruh wilayah Indonesia,” terang Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah (Urais dan Binsyar) Kemenag, Adib pada Rapat Persiapan Penetapan Awal Ramadan di Jakarta, pada Senin, 19 Februari 2024.
Pengamatan hilal untuk awal Ramadan 2024/1445 H akan diadakan oleh Kantor Wilayah Kementerian Agama dan kantor-kantor Kementerian Agama di tingkat kabupaten/kota, bekerja sama dengan Pengadilan Agama, organisasi Islam, serta lembaga lainnya di wilayah masing-masing.
Proses penentuan awal Ramadan 2024/1445 H dilakukan melalui Sidang Isbat, di mana informasi awal dari perhitungan astronomis atau hisab dipertimbangkan bersama dengan konfirmasi lapangan melalui observasi hilal.
Menurut Adib, melalui pendekatan hisab, semua sistem setuju bahwa awal Ramadhan akan dimulai pada Minggu, 10 Maret 2024 M, atau bertepatan dengan 29 Syakban 1445 H.
“Pada hari rukyat, 29 Syakban 1445 H, tinggi hilal pada saat matahari terbenam di seluruh wilayah Indonesia berkisar antara -0°20’ 1,2” sampai 0°52’ 5,4” dengan sudut elongasi antara 2°14’ 46,8” sampai 2°41’ 50,4”,” paparnya.
Awal Ramadan 2024 Muhammadiyah
Dilansir dari Suara Muhammadiyah, Pimpinan Pusat Muhammadiyah telah mengumumkan awal Ramadan 2024. Keputusan ini diatur dalam Maklumat Nomor 1/MLM/I.0/E/2024 mengenai Penetapan Hasil Hisab Ramadhan, Syawal, dan Zulhijah 1445 H berdasarkan Metode Hisab Hakiki Wujudul Hilal.
Pimpinan Pusat Muhammadiyah menetapkan 1 Ramadan akan dimulai pada hari Senin, 11 Maret 2024. Penetapan ini didasarkan pada hasil kesimpulan pada hari Ahad, 10 Maret 2024, pukul 16:07:42 WIB, ketika ketinggian bulan saat Matahari terbenam di Yogyakarta mencapai +00° 56` 28″ (hilal telah terlihat).
“Pada saat Matahari terbenam, Ahad 10 Maret 2024, di Wilayah Indonesia Bulan berada di atas ufuk (hilal sudah wujud) kecuali di Wilayah Maluku Utara, Papua, Papua Barat, dan Papua Barat Daya. Di wilayah Indonesia tanggal 1 Ramadan 1445 H jatuh pada Senin, 11 Maret 2024,” jelas Sekretaris PP Muhammadiyah, Muhammad Sayuti.
Mengenai Syawal, Sayuti menjelaskan pada Senin, 8 April 2024, yang juga merupakan 29 Ramadhan 1445 H, tidak terjadi kesepakatan waktu pengamatan hilal (ijtimak). Kesepakatan baru terjadi pada Selasa, 9 April 2024, yang bertepatan dengan 30 Ramadan 1445 H, pukul 01:23:10 WIB. Pada saat Matahari terbenam di Yogyakarta, ketinggian bulan mencapai +06° 08` 28″ (hilal telah terlihat).
“Dan di wilayah Indonesia pada saat Matahari terbenam Bulan berada di atas ufuk. Oleh karena itu, di wilayah itu Indonesia tanggal 1 Syawal 1445 H jatuh pada Rabu, 10 April 2024,” jelasnya.
- Antisipasi Kepadatan Lebaran, Tol Solo - Jogja akan Dibuka Sampai Klaten
- 5 Titik di Perang Ukraina di Mana Rusia Bergerak Maju
- Vale Indonesia Bantah Kesepakatan Nilai Divestasi Rp3.000 per Saham
Sayuti juga mengumumkan mengenai Zulhijah. Ijtimak untuk bulan tersebut terjadi pada Kamis, 6 Juni 2024, yang bersamaan dengan 29 Zulkaidah 1445 H, pada pukul 19:39:58 WIB. Pada saat Matahari terbenam di Yogyakarta, ketinggian Bulan mencapai -03° 32` 39″ (hilal belum terlihat).
“Umur bulan Zulkaidah 1445 H disempurnakan (istikmal) menjadi 30 hari. Di wilayah Indonesia pada tanggal 1 Zulhijah 1445 H jatuh pada Sabtu, 8 Juni 2024. Hari Arafah (9 Zulhijah 1445 H) jatuh pada Sabtu 16 Juni 2024. Dan Hari Raya Iduladha (10 Zulhijah 1445 H) jatuh pada Senin 17 Juni 2024,” pungkas dia.