CEO PT Net Visi Media Tbk (NETV) Deddy Hariyanto mengungkapkan sejumlah strategi bisnis NETV dalam persaingan media sepanjang tahun 2023 saat Public Expose RUPS NETV di Jakarta, Jumat, 9 Juni 2023.
Korporasi

Penetrasi Siaran TV Masih Tinggi, Ini Strategi Bisnis Net Visi Media (NETV) pada 2023

  • PT Net Visi Media Tbk (NETV) menyiapakan sejumlah strategi bisnis dalam persaingan media sepanjang tahun 2023.

Korporasi

Laila Ramdhini

JAKARTA - PT Net Visi Media Tbk (NETV) menyiapakan sejumlah strategi bisnis dalam persaingan media sepanjang tahun 2023.

Hal ini untuk merespons kondisi penyiaran televisi sebagai media dengan tingkat penetrasi tertinggi pada seluruh rumah tangga di Indonesia, menurut riset Nielsen Indonesia.

CEO PT Net Visi Media Tbk Deddy Hariyanto mengatakan langkah pertama yang dilakukan perusahaan yakni melebarkan target mengarah pada  pemirsa  keluarga yang berjiwa muda dan menyukai konten fresh yang menarik dan punya value.

NET TV  berupaya mengembangkan pangsa pemirsa  televisi melalui pelebaran strategi programming dengan target pemirsa  keluarga dan pemirsa wanita. Kedua segmen ini merupakan segmen  terbesar pemirsa televisi.

"Dalam hal ini, tingkat pangsa pasar pemirsa  (audience share) keluarga dan wanita dapat ditingkatkan dari 2,9%  menjadi 3,3% dan dari 2,5% menjadi 2,6%," ungkap  Deddy, dalam public expose daring, Jumat, 9 Juni 2023.

Selama tahun 2022, perusahaan telah mengambil langkah kehati-hatian  dengan menekankan pada strategi efisiensi dalam pola programming.

Salah satunya dengan  melakukan akuisisi program  berbiaya rendah yang berhasil menekan biaya program dan siaran sebesar  21,71%.

Kedua, NETV akan pengembangan usaha menuju penyiaran televisi  berbasis digital.

“Selain itu, pengembangan  pola  bisnis penyiaran televisi melalui  konten  kreatif dan pengembangan segmentasi pemirsanya, serta  monetisasi konten televisi  di platform digital  juga dapat  menjadi peluang jangka panjang yang menarik,” jelas  Deddy.

Menurut Deddy, media penyiaran televisi  dan platfrom digital  akan menjadi  dua media yang saling melengkapi dalam memenuhi kebutuhan masyarakat.  

Ia menambahkan, pertumbuhan pada media digital juga memberikan peluang yang menjanjikan. Tingkat penetrasi media digital yang masih  terus bertumbuh memberikan peluang pertumbuhan yang baik bagi pelaku industri.

Kinerja Kuartal I-2023

Sementara, dari sisi kinerja, pendapatan Net Visi Media pada kuartal I-2023 terkoreksi sebesar 31% secara tahunan (year-on-year/yoy), imbas dari penurunan pendapatan iklan.

NETV membukukan pendapatan sebesar Rp67,6 miliar pada kuartal I-2023 dari sebelumnya Rp97,8 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Pendapatan perseroan pada kuartal I-2023 mengalami penurunan disebabkan penurunan pendapatan iklan televisi Rp16,8 miliar dan iklan digital Rp15,8 miliar.

Total beban program dan siaran mengalami peningkatan 10,3% yoy, dari Rp49,5 miliar pada kuartal I-2022 menjadi Rp54,6 miliar pada kuartal I-2023.

Dengan demikian, total laba kotor perseroan turun sebesar Rp35,3 miliar atau setara dengan 73,1 persen, dari Rp48,3 miliar menjadi Rp35,3 miliar.

Beban umum dan administrasi mengalami peningkatan, dari Rp63,6 miliar menjadi Rp64,2 miliar.

Peningkatan beban umum dan administrasi turut meningkatkan EBITDA (Earning Before Interest, Depreciation and Amortisation) dari Rp1,3 miliar pada kuartal I-2022 menjadi Rp39,4 miliar pada kuartal I-2023.

Adapun rugi sebelum pajak perseroan tercatat sebesar Rp74,9 miliar, naik dari sebelumnya Rp39,3 miliar. Sementara manfaat pajak penghasilan tercatat sebesar Rp8,2 miliar.

Dengan begitu, total rugi bersih perseroan pada kuartal I-2023 tercatat sebesar Rp66,7 miliar, naik dari sebelumnya Rp43,1 miliar pada periode yang sama tahun lalu.

Sementara itu, jumlah aset NETV tercatat turun dari Rp1,65 triliun pada Desember 2022 menjadi Rp1,62 triliun pada Maret 2023.

Total liabilitas naik dari Rp1,74 triliun menjadi Rp1,77 triliun. Kemudian, ekuitas naik dari Rp91,97 miliar menjadi RpRp158,17 miliar.

Adapun untuk kas dan setara kas turun dari Rp9,85 miliar menjadi Rp7,48 miliar.