Pengamat: Pembangunan Kota Baru di Tenjo Dongkrak Ekonomi Daearah
Rencana pembangunan wilayah Tenjo di Kabupaten Bogor dinilai positif oleh pengamat ekonomi. Salah satunya rencana pembangunan Kota Podomoro Tenjo oleh pengembang Agung Podomoro Group.
Industri
JAKARTA – Rencana pembangunan wilayah Tenjo di Kabupaten Bogor dinilai positif oleh pengamat ekonomi. Salah satunya rencana pembangunan Kota Podomoro Tenjo oleh pengembang Agung Podomoro Group.
Pengamat Ekonomi dan Kebijakan Publik Institut Pertanian Bogor (IPB), Prima Gandhi mengapresiasi Agung Podomoro yang melakukan inisiatif dalam mengembangkan Tenjo. di tengah kondisi pandemi COVID-19.
Menurutnya, Indonesia tengah kesulitan karena kondisi sosial ekonomi yang terhantam badai COVID-19. Itulah sebabnya, kata Ghandi, kehadiran pengembang yang membangun wilayah baru justru akan menimbulkan perputaran ekonomi.
“Yang namanya kota mandiri pasti lengkap, segalanya ada, perputaran ekonomi pasti terjadi di sana, itu sudah hukum ekonomi. Perekonomian masyarakat akan terdongkrak, karena pembangunan akan membuka keran lapangan pekerjaan yang tidak sedikit,” ujarnya, Minggu 22 November 2020.
Gandhi berharap pihak pengembang dapat melibatkan masyarakat lokal dalam pembangunan proyeknya. Tujuannya, agar dampak positif keberadaan pembangunan properti di daerah tersebut juga dapat dirasakan oleh masyarakat.
“Pihak pengembang harus memberitahu jauh-jauh hari sebelum kota itu dibangun. Untuk kemudian disinkronkan dengan kebutuhan tenaga kerja yang bisa diserap masyarakat. Masyarakat juga bisa mempersiapkan diri sesuai kebutuhan, agar tidak jadi penonton saja,” tambahnya.
Tak hanya itu, Gandhi juga mengamati dari sisi kemajuan wilayah. Ia menilai, keberadaan pembangunan properti maupun kota mandiri di wilayah Kota Mandiri Podomoro Tenjo dipastikan bakal menambah pendapatan asli daerah (PAD) untuk Kabupaten Bogor. Hal ini dapat digunakan untuk memperbaiki infrastruktur di wilayah tersebut.
“Dampak positifnya pasti ada, seperti saya bilang tadi akan membuka lapangan pekerjaan, termasuk infrastruktur di Tenjo akan lebih baik,” tukasnya.
Kota Podomoro Tenjo
Sementara itu, sebagai salah satu pengembang properti di Tenjo, Agung Podomoro Group menegaskan komitmennya dalam mengembangkan wilayah ini dengan mendirikan proyek seluas 650 hektare yang dinamakan Kota Podomoro Tenjo.
Hanya berjarak kurang lebih 25 km dari Serpong, Kota Podomoro Tenjo disebut-sebut menjadi ‘The Next Serpong’. Karena, saat ini harga tanah Tenjo yang relatif masih rendah kurang lebih Rp2,5 Juta/meter diperkirakan akan terus meningkat menyamai harga tanah di Serpong yang saat ini berkisar Rp13-18 juta/meter.
Assistant Vice President Kota Podomoro Tenjo, Zaldy Wihardja mengatakan keberadaan Kota Podomoro Tenjo diyakini akan menciptakan perekonomian mandiri.
Ia berharap pembangunan Kota Podomoro Tenjo juga akan menciptakan multiplier effect yang meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Sebagai bagian dari pelaku industri di sektor properti Tanah Air, kami ingin ambil bagian dan berperan aktif sehingga semakin besar kontribusi yang kami berikan untuk perekonomian nasional,” imbuhnya.
Ia bilang, Kota Podomoro Tenjo juga sejalan dengan rencana pemerintah dalam melakukan pemetaan daerah otonomi baru (DOB) di wilayah Jawa Barat.
Pemerintah juga tengah mempersiapkan pembangunan Kota Mandiri di wilayah Jawa Barat melalui Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020 – 2024.
“Kami akan terus bergerak untuk menjadi katalisator perekonomian di wilayah Tenjo. Dan hal ini sudah cukup terbukti dengan peminat properti ini sudah mencapai 1.400 orang sejak diumumkan pada Agustus 2020,” tambahnya.
Adapun, Kota Podomoro Tenjo dibangun pada lokasi strategis di wilayah Tenjo. Dengan pengembangan infrastruktur di wilayah Jawa Barat seperti proyek tol Serpong-Balaraja, proyek properti ini dipersiapkan menjadi kota mandiri baru.
Kawasan pertemuan tiga kabupaten/kota yaitu Kabupaten Bogor, Kabupaten Tangerang dan Tangerang Selatan ini juga memiliki pertumbuhan ekonomi dan pertumbuhan industri yang cukup tinggi. Saat ini peminat Kota Podomoro Tenjo sudah mencapai lebih dari 1500 unit.
Melalui rencana pembangunan Grand Transit Oriented Development (TOD) yang merupakan satu-satunya TOD yang berada di dalam kawasan pengembangan, diharapkan dapat mengakomodir mobilitas masyarakat masa kini yang semakin dinamis. (SKO)