Pengamat Properti: Minat Masyarakat Terhadap Apartemen Masih Tetap Ada
- Industri properti akan dihadapkan dengan tantangan yang berliku menjelang tahun 2023. Termasuk pilihan apakah akan menempati apartemen atau rumah tapak.
Industri
JAKARTA - Industri properti akan dihadapkan dengan tantangan yang berliku menjelang tahun 2023. Termasuk pilihan apakah akan menempati apartemen atau rumah tapak.
Hal itu diungkapkan oleh Direktur Ciputra Development Budiarsa Sastrawinata dalam acara Indonesia Property Market Outlook & Tren Real Estate 2023 di Jakarta, Kamis, 16 Desember 2022.
Budiarsa mengatakan bahwa, pilihan masyarakat akan tinggal di apartemen atau rumah tapak itu bisa dilihat by nature.
"Kalau kita lihat gini, by nature saja ya, apartemen ini kebijakannya residential berarti kan, apartemen dengan rumah tapak, ini memang punya dua pasar yang berbeda, dan juga kalau kita lihat dari nature bisnisnya, itu barrier of entry-nya untuk apartemen kan jauh lebih kecil dibanding rumah tapak. Saya rasa minat terhadap apartemen, saya yakin masih tetap ada," tutur Budi.
- 7 Selebriti Instagram dengan Bayaran Endorse Termahal 2022, Cristiano Ronaldo Nomor 1!
- Cara Bikin Foto Avatar dengan Aplikasi Lensa AI yang Lagi Ramai di Instagram
- BPR Jadi Bank Perekonomian Rakyat, Sri Mulyani: Revitalisasi Penggerak Roda Perekonomian
Lebih lanjut, Budi menambahkan, untuk rumah tapak, pengembang harus punya tanah yang cukup luas, kemudian untuk apartemen, para pengembang cukup punya 1000-3000 meter bisa ikut 'main'.
"Dari sini, sudah bisa mengambil kesimpulan, kenapa banyak pemain di apartemen dibandingkan rumah tapak, sehingga kalau tier ekonomi banyak supplier dan demand-nya, itu akan lebih punya bargaining disamping memang ada faktor dari kondisi pasar juga," lanjutnya.
Budi mengakui bahwa sebetulnya 4-5 tahun yang lalu, orang-orang lebih senang pilih apartemen.
"Kenapa, karena dekat dengan tempat kerja, kemana-mana dekat, nah kemudian ada COVID. Saat ada COVID ngga mau ketemu orang, mending tinggal di rumah tapak. Kalau di apartemen ketemu orang, di koridornya ketemu orang, nah ini kan jadi satu hal yang tidak permanen, ini yang fluid lah, bergerak terus juga ini situasinya. Saya rasa minat terhadap apartemen, saya yakin masih tetap ada," imbuhnya.
Budi juga melanjutkan, memang saat ini banyak yang mengira jika apartemen sudah tidak dilirik lagi.
"Saya rasa kalau apartemen, memang saat ini seakan-akan lagi slow down tapi juga ngga akan hilang. Jangan salah, sekarang ini orang dengan usia tua, sudah pasti akan lebih pilih tinggal di apartemen. Tidak bingung untuk urusin rumah karena ada maintenance asset, ada juga asset management, jadi ngga perlu ada yang dikerjain banyakn-banyak, pasar untuk apartemen masih tetap ada," ujarnya.