Ilustrasi koin jagat.
Nasional

Pengamat Soroti Dampak Sosial dan Psikologis Permainan Koin Jagat

  • Akhir-akhir ini, muncul fenomena permainan perburuan harta karun digital “Koin Jagat” yang tengah viral di media sosial TikTok. Saat ini, Koin Jagat dapat dimainkan di sejumlah kota besar di Indonesia, seperti Jakarta, Bandung, dan Surabaya.

Nasional

Distika Safara Setianda

JAKARTA – Akhir-akhir ini, muncul fenomena permainan perburuan harta karun digital “Koin Jagat” yang tengah viral di media sosial TikTok. Saat ini, Koin Jagat dapat dimainkan di sejumlah kota besar di Indonesia, seperti Jakarta, Bandung, dan Surabaya.

Tren berburu Koin Jagat berhasil memikat perhatian masyarakat, terutama kalangan anak muda. Melalui aplikasi Jagat, pengguna dapat melacak lokasi koin dan ikut serta dalam aktivitas perburuan harta karun digital.

Di samping itu, fenomena ini juga menimbulkan kekhawatiran mengenai dampaknya terhadap lingkungan. Beberapa laporan menunjukkan beberapa pemburu koin merusak taman dan fasilitas umum saat berburu koin, yang menyebabkan masalah baru bagi masyarakat dan pengelola ruang publik.

Lantas, bagaimana dampak dari segi psikologi dan fenomena sosial? Apakah sekadar mencari kesenangan atau butuh secara finansial? Hingga rela menghabiskan waktu untuk permainan.

DR. Akhmad Ramdhon S.SOS., M.A. mengatakan, analisanya mesti diletakkan dalam konteks yang luas, yaitu problem dasar atas kerentanan ekonomi yang secara kuantitas masih signifikan jumlahnya (angka kemiskinan/pengangguran merujuk data BPS).

Konteks ini menjelaskan adanya kelompok masyarakat yang masih mengalami keterbatasan dalam memenuhi kebutuhan dasar mereka, dan pada saat bersamaan kesempatan untuk mencari pekerjaan juga sangat terbatas.

Konteks diatas menjadi semakin beresiko dengan massifnya teknologi informasi yang menstimulasi munculnya budaya konsumsi baru yang tidak bisa dibendung.

“Hari ini kita dihadapkan pada kenyataan, informasi yang terlalu banyak tentang ragam pilihan untuk dikonsumsi (seperti pakaian, makanan, gaya hidup, dan lain sebagainya) namun di sisi lain, keterbatasan kemampuan untuk mengonsumsinya juga menjadi kenyataan yang tak bisa dipungkiri,” jelasnya, saat dihubungi TrenAsia.

“Beragam kesempatan nan spekulatif akhirnya menjadi jalan pintas dari situasi tersebut. Sebelum kita membahas aplikasi berburu harta karun, kita juga sudah sering mendengar perbincangan mengenai pinjaman online,” lanjut dia.

Aplikasi-aplikasi tersebut menjadi masalah karena tidak berfokus pada penyelesaian kebutuhan masyarakat, melainkan memanfaatkan kerentanan mereka dalam memenuhi kebutuhan dasar.

Akibatnya, penggunaan jalan pintas ini sering kali mengabaikan publik, seperti merusak fasilitas, mengganggu ketertiban, dan dalam beberapa kasus, pinjaman online juga melibatkan pelanggaran hukum.

Lalu, apakah hal ini termasuk judi?

Ramdhon menjelaskan skema dasarnya adalah spekulasi. Artinya peluang dapat dan tidak sama besar tapi dengan sistem yang dikembangkan, hasilnya tentu akan berbeda.

“Dengan atribusi tawaran ditukar dengan nominal tertentulah yang menjadi daya tarik. Kenyataan mendapatkan koin dan ditukar tetu saja tidak sebanding dengan upaya yang dikeluarkan dan jadi persoalan bersama ketika berdampak pada rusaknya fasilitas publik yang ada,” pungkas Ramdhon.

Diketahui, koin-koin biasanya ditempatkan di area publik seperti taman kota, alun-alun, dan area umum lainnya. Misalnya, di Jakarta, koin dapat ditemukan di kawasan Gelora Bung Karno (GBK), sedangkan di Surabaya, koin tersebar di sekitar Alun-Alun Surabaya.

Koin tersebut bisa ditukar dengan hadiah berupa uang tunai, dengan nilai yang berbeda-beda tergantung pada jenis koin yang berhasil ditemukan.

Berbagai alasan membuat banyak orang antusias bermain Koin Jagat. Salah satu daya tarik utamanya adalah aspek hiburan dan tantangan yang memicu rasa penasaran para pemain. Mereka dituntut untuk jeli dan berusaha keras menemukan koin, yang memberikan sensasi tersendiri.

Selain itu, hadiah berupa uang tunai yang cukup menarik juga menjadi magnet utama, khususnya bagi kalangan muda yang memandangnya sebagai peluang menyenangkan untuk mendapatkan penghasilan.

Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Rany Mauliani mengatakan, Pemprov DKI harus segera mengantisipasi sebelum marak dimainkan oleh masyarakat di berbagai fasilitas sosial dan fasilitas umum.

“Bila fenomena permainan ini sudah sangat mengganggu dan meresahkan, kiranya pihak berwenang dari pemerintah sudah saatnya turun tangan,” katanya di gedung DPRD DKI Jakarta, Rabu, 15 Januari 2025.

Dilansir dari dprd-dkijakartaprov.go.id, Rany menambahkan, permainan Koin Jagat juga berisiko mengganggu kesehatan jiwa seseorang.

Hal ini karena pengguna aplikasi tersebut bisa menjadi terlalu ambisius dalam mengejar hadiah yang diharapkan, yang hanya melibatkan penukaran koin virtual dengan uang yang bisa mencapai ratusan ribu hingga puluhan juta.

Rany mengimbau agar pihak berwenang segera melakukan penyelidikan terkait viralnya aplikasi permainan Koin Jagat. Bahkan, jika perlu, aplikasi tersebut harus dihapus jika tidak memberikan manfaat.

“Dihapuskan bila memang dirasa perlu, berawal dari game bila dampaknya bisa ke arah yang berbahaya dan merugikan,” ujarnya.