<p>Menteri BUMN, Erick Thohir bersama Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyaksikan lagi penandatangan nota kesepahaman penanganan Covid-19 dengan perusahaan di Uni Emirat Arab. / Bumn.go.id</p>
Nasional & Dunia

Pengangguran Melonjak, Ekonomi Arab Saudi Kembali Minus 7 Persen di Q2

  • RYADH– Ekonomi Arab Saudi berkontraksi 7% pada kuartal kedua 2020 secara year on year (yoy) karena pengangguran warga mencapai level tertinggi dalam sejarah. Kontraksi ini menggambarkan kerusakan yang ditimbulkan oleh gejolak pasar minyak yang dikombinasikan dengan pandemi COVID-19. Merujuk data otoritas statistik setempat, sektor minyak menyusut 5,3% yoy, sedangkan sektor non-minyak turun 8,2%. Sektor swasta […]

Nasional & Dunia
Ananda Astri Dianka

Ananda Astri Dianka

Author

RYADH– Ekonomi Arab Saudi berkontraksi 7% pada kuartal kedua 2020 secara year on year (yoy) karena pengangguran warga mencapai level tertinggi dalam sejarah.

Kontraksi ini menggambarkan kerusakan yang ditimbulkan oleh gejolak pasar minyak yang dikombinasikan dengan pandemi COVID-19.

Merujuk data otoritas statistik setempat, sektor minyak menyusut 5,3% yoy, sedangkan sektor non-minyak turun 8,2%. Sektor swasta non-minyak mengalami kontraksi lebih dari 10%.

Statistik tenaga kerja juga menunjukkan bahwa pengangguran meningkat menjadi 15,4% pada kuartal II-2020, tertinggi selama dua dekade.

Padahal, pemerintah Arab Saudi telah mengucurkan stimulus yang membayarkan 60% gaji untuk banyak pekerja.

Eksportir minyak terbesar dunia itu tengah menghadapi krisis ganda tahun ini karena pandemi, pengurangan produksi energi, dan penurunan harga minyak mentah. Dana Moneter Internasional (IMF) mengharapkan output berkontraksi 6,8% tahun ini, diikuti oleh pertumbuhan 3,1% pada 2021.

Area ekonomi yang paling parah terpukul pada kuartal kedua antara lain grosir, ritel, restoran, dan hotel yang kontraksi lebih dari 18%. Sementara, sektor keuangan, asuransi, dan layanan bisnis, di sisi lain, menyusut hanya 0,3%.

Dari total pengangguran, 63,1% di antaranya adalah warga Saudi yang berusia 20-29 tahun. Namun, partisipasi angkatan kerja perempuan melonjak lebih dari lima poin persentase menjadi 31,4%.

Dengan begitu, setidaknya para pencari kerja membutuhkan sekitar 150.000 pekerjaan baru per tahun. Jumlah ini terlalu besar jika hanya mengandalkan pekerjaan dari sektor publik dan minyak.

Meski begitu, S&P menegaskan peringkat kredit Arab Saudi di A- / A-2 dengan prospek stabil, mencatat penyangga yang relatif kuat, termasuk lebih dari US$400 miliar aset asing bersih yang dipegang oleh bank sentral.