<p>Ilustrasi. Sumber: https://updatepromo.com/</p>
Korporasi

Pengelola Hypermart (MPPA) Berpotensi Meraih Rp670,85 Miliar Lewat Private Placement

  • Emiten ritel pengelola Hypermart milik Grup Lippo, PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) berencana menggelar penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) atau private placement.

Korporasi
Drean Muhyil Ihsan

Drean Muhyil Ihsan

Author

JAKARTA – Emiten ritel pengelola Hypermart milik Grup Lippo, PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) berencana menggelar penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) atau private placement.

Perseroan akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 752.914.792 lembar saham atau setara dengan 10% dari jumlah saham yang ditempatkan dan disetor. MPPA belum menentukan harga pelaksanaan saham dalam aksi korporasi tersebut.

Kendati begitu, perseroan berasumsi harga pelaksanaan paling kecil berada pada level harga Rp891 per lembar. Dengan begitu, MPPA berpotensi meraup dana segar sekitar Rp670,85 miliar melalui skema private placement.

Adapun asumsi harga pelaksanaan itu berdasarkan penghitungan yang dilakukan pada 9 Juni 2021 yang merupakan nilai dari 90% rata-rata harga penutupan perdagangan saham MPPA selama kurun waktu 25 hari Bursa, yakni pada 28 April – 8 Juni 2021.

Rencananya, dana hasil private placement ini akan digunakan perseroan sebagai modal kerja dalam rangka mendukung pengembangan dan pelaksanaan strategi bisnis ritel baik offline maupun online milik perseroan.

“Kecukupan modal merupakan salah satu faktor utama yang mempengaruhi perseroan dalam pengembangan dan pelaksanaan kegiatan usaha yang sehat untuk meningkatkan pendapatan,” tulis manajemen MPPA melalui keterbukaan informasi, Kamis, 15 Juli 2021.

Selain itu, dana tersebut juga diharapkan  dapat memperkuat struktur neraca perseroan yang diperlukan untuk menjaga kinerja keuangan yang baik, guna mendukung pelaksanaan bisnis ritel secara keseluruhan ke depannya.

Untuk memuluskan rencana tersebut, perseroan akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada Jumat, 16 Juli 2021. Adapun pelaksanaan penambahan modal ini akan berdampak pada terdilusinya kepemilikan dari para pemegang saham maksimal sebesar 9,09%. (LRD)