Keong Emas TMII
Industri

Pengelola TMII Kaji Larangan Motor Listrik Di Kawasan Taman Mini

  • Direktur Utama PT Bhumi Visatanda Indonesia selaku pengelola Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Claudia Ingkiriwang mengungkapkan, tengah mengkaji jenis-jenis kendaraan apa yang boleh masuk ke TMII termasuk berbahan bakar listrik.

Industri

Debrinata Rizky

JAKARTA - Direktur Utama PT Bhumi Visatanda Indonesia selaku pengelola Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Claudia Ingkiriwang mengungkapkan, tengah mengkaji jenis-jenis kendaraan apa yang boleh masuk ke TMII termasuk berbahan bakar listrik.

Hal ini imbas dari pemantauan yang sempat dilakukan oleh Bhumi Visatanda, di mana ada pengguna motor listrik yang  justru memacu kendaraannya dengan kecepatan yang cukup tinggi.

"Terkait penggunaan motor listrik masih kami evaluasi apakah boleh bawa masuk soalnya kemarin ditemukan ada yang ngebut menggunakan kecepatan hingga 40 KM per jam,"katanya dalam media gathering di TMII pada Kamis, 6 Juli 2023.

Pasalnya penggunaan motor listrik yang dipacu dengan kecepatan yang tinggi di kawasan TMII tentunya dapat membahayakan pengunjung lain. Ditambah konsep TMII sekarang terbuka dari kawasan satu ke kawasan lain, dikhawatirkan hal ini dapat meningkatkan risiko tertabraknya pengguna jalan atau trotoar.

Kendaraan yang boleh masuk TMII

Claudia menyebut hingga saat ini kendaraan pribadi pengunjung yang diperbolehkan untuk dibawa adalah jenis kendaraan sepeda,  otopet, dan sepeda listrik. Untuk sepeda motor dan mobil Claudia mengatakan, hanya sampai di lapangan parkir yang telah disediakan.

Alasan Claudia memperbolehkan beberapa jenis kendaraan tersebut melintas di kawasan TMII,  karena kecepatan yang dimiliki kendaraan tersebut terbatas sehingga tidak membahayakan orang sekitar dan ramah lingkungan.

Sebagai gantinya selaku pengelola Claudia, telah menyediakan rangkaian shuttle atau angkutan keliling yang bisa dinaiki para pengunjung di setiap shuttle stop. Untuk mengakomodir banyaknya pengunjung TMII menyediakan lebih dari 30 Armada shuttle disiagakan dengan rute yang sudah ditetapkan sehingga masyarakat tidak perlu takut untuk menunggu lama.

Selain itu sudah disiapkan penyewaan sepeda listrik, otoped dan sepeda yang bisa digunakan di sekitar taman mini Indonesia indah dengan variasi harga.

Hal ini dilakukan, sejalan dengan konsep terbaru yang diusung yaitu green atau hijau nantinya akan mengajak pengunjung untuk melakukan berbagai kegiatan yang ramah lingkungan serta tidak mengeluarkan emisi terutama di kawasan TMII.

Hingga saat ini kebijakan terkait penggunaan motor listrik di dalam kawasan TMII, belum diputuskan bagaimana skema yang akan digunakan apakah ada zona tertentu atau benar-benar tidak diizinkan masuk.

Sebelumnya, Taman Mini Indonesia Indah (TMII) tengah berbenah, kawasan taman wisata bertema kebudayaan Indonesia ini akan melakukan Grand Reopening pada 18 Agustus 2023 mendatang dan siap hadir dengan wajah baru paska revitalisasi dilakukan.

Direktur Utama PT Bhumi Visatanda Indonesia selaku pengelola TMII Claudia Ingkiriwang mengatakan, pengunjung akan banyak menemukan perubahan seusai revitalisasi TMII ini.

TMII yang berdiri area seluas 150 hektare itu akan tampil dengan wajah baru usai revitalisasi yang dilakukan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yakni PT PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko atau TWC. Pengerjaan revitalisasi senilai Rp 1,2 triliun dari anggaran pemerintah dikerjakan dalam waktu satu tahun pada 2022.