Pengembang Diskon Properti: Harga Rumah Tapak Turun Tapi Apartemen Naik
Indeks harga rumah tapak mengalami penurunan tipis 0,7% menjadi 114,9 pada triwulan kedua tahun ini. Namun, angka itu masih menunjukkan kenaikkan 3% jika dihitung secara tahunan.
Industri
JAKARTA – Perusahaan properti PT AllProperty Media alias Rumah.com menyebutkan daya beli konsumen mulai bergerak positif pada kuartal II-2020. Hal ini dikarenakan banyak perusahaan properti melakukan diskon harga pada periode tersebut.
Country Manager Rumah.com Marine Novita mengatakan pada fase kenormalan baru, perusahaan properti melakukan penurunan harga untuk menjaga daya tariknya di mata konsumen. Hal ini berdasarkan hasil studi Rumah.com Indonesia property market index-harga (RIPMI-H).
“Oleh karena itu, kuartal kedua tahun ini masih menjadi buyer’s market (pasar pembeli). Konsumen memiliki daya tawar yang lebih tinggi,” kata Marine dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis, 27 Agustus 2020.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
- Anies Baswedan Tunggu Titah Jokowi untuk Tarik Rem Darurat hingga Lockdown
- IPO Akhir Juni 2021, Era Graharealty Dapat Kode Saham IPAC
Dia menyebutkan indeks harga properti di Indonesia pada kuartal kedua tahun ini berada pada angka 110,6. Posisi ini turun sebesar 1,7% dibandingkan dengan kuartal sebelumnya. Namun, jika dihitung secara tahunan sejak 2018, RIPMI-H di kuartal II-2020 mengalami kenaikan sebesar 2,3%.
Menurutnya, besarnya kenaikkan indeks harga properti itu masih di bawah rata-rata kenaikkan per kuartal (dalam tiga tahun terakhir) yakni sebesar 5%.
Harga Rumah Tapak Turun
Marine juga mengungkapkan indeks harga rumah tapak mengalami penurunan tipis 0,7% menjadi 114,9 pada triwulan kedua tahun ini. Namun, angka itu masih menunjukkan kenaikkan 3% jika dihitung secara tahunan.
Indeks harga apartemen pun tercatat naik. Pada kuartal II-2020, indeks harga apartemen berada pada 116,5. Posisi ini meningkat 1,5% secara tahunan. “Kenaikkan pada kuartal II-2020 ini masih lebih kecil dibandingkan rata-rata secara tahunan yakni sebesar 5 persen,” tuturnya.
Dikatakan Marine, tren pertumbuhan RIPMI-H kuartalan dipengaruhi oleh melambatnya pertumbuhan di sejumlah wilayah penyuplai besar. Misalnya, wilayah Banten, Jawa Barat, dan Jawa Timur. Sementara, DKI Jakarta terlihat lebih resisten.
Di wilayah Banten, indeks harga properti pada kuartal II-2020 tercatat sebesar 105,6. Posisi ini turun sebesar 1,8% (year on year/yoy). Penurunan juga terjadi di wilayah Jawa Timur. Indeks harga properti di wilayah ini turun 1,11% yoy menjadi 91,5. Sedangkan Jawa Barat berada pada indeks 117,1 atau turun 0,9% yoy.
Berbeda dengan ketiga wilayah tersebut, Provinsi DKI Jakarta justru menunjukkan tren positif. Indeks harga properti di DKI Jakarta berada pada angka 112,1. Angka itu mengalami peningkatan sebesar 1,8% secara tahunan. (SKO)