Pengembangan Blok Masela Diperkirakan Tembus Rp535 Triliun
- Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) diketahui telah menandatangani Revisi 2 Rencana Pengembangan Lapangan yang Pertama (POD I) blok Masela.
Energi
JAKARTA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) diketahui telah menandatangani Revisi 2 Rencana Pengembangan Lapangan yang Pertama (POD I) blok Masela.
Perkiraan biaya yang diperlukan untuk mengembangkan Blok Masela menembus angka US$34,74 miliar setara dengan Rp535,96 triliun (asumsi kurs Rp15.428 per dolar AS).
Dikutip dari laman resmi Direktorat Jenderal Minyak dan Gas (Ditjen Migas), rincian untuk mengembangkan lapangan abadi Masela meliputi biaya investasi (di luar sunk cost) sebesar US$20.946 juta (termasuk biaya CCS sebesar US$1.088 juta), Biaya Operasi sebesar US$12.978 juta, dan biaya Abandonment and Site Restoration (ASR) sebesar US$830 juta.
- Erick Thohir Ungkap Kemungkinan Harga Tiket Bioskop Sama di Semua Daerah
- Bank Mandiri (BMRI) Berperan dalam Pembangunan Kapal AL Senilai Rp66 Miliar
- Pertamina Geothermal (PGEO) Proyeksikan Panas Bumi Sumbang 16% Dekarbonisasi Indonesia
Direktur Jenderal Migas Kementetian ESDM Tutuka Ariadji mengatakan, pengembangan Blok Masela merupakan salah satu upaya pemerintah untuk mendukung ketahanan energi nasional dan mencapai target produksi gas sebesar 12 bscfd, yang sejalan dengan pencapaian target Net Zero Emision.
"INPEX dapat melaksanakan kegiatan pengembangan Lapangan Abadi sesuai POD," katanya dilansir pada Selasa, 5 Desember 2023.
Sebagai informasi, yang dimaksud pengembangan Lapangan Abadi sesuai POD adalah FEED untuk OLNG, FPSO, GEP dan SURF pada tahun 2024, Site Preparation pada tahun 2025 dan Drilling preparation pada tahun 2026.
Kontrak Kerja Sama WK Masela ditandatangani tanggal 16 November 1998 untuk jangka waktu 30 tahun dan telah mendapatkan kompensasi waktu 7 tahun dan perpanjangan 20 tahun, sehingga kontrak akan berakhir pada 15 November 2055.
Pemegang Partisipasi Interes WK Masela saat ini adalah Inpex Masela Ltd sebesar 65% sekaligus sebagai operator; PT Pertamina Hulu Energi Masela sebesar 20% dan Petronas Masela Sdn. Bhd sebesar 15%.
Adapun total cadangan gas Lapangan Abadi adalah sebesar 18,54 TSCF dengan kumulatif produksi gas 16,38 TSCF (gross) atau 12,95 TSCF (sales) dan kondensat 255,28 MMSTB. Kapasitas produksi 1.600 MMSCFD + 150 MMSCFD (pipeline), kondensat 35.000 BCPD.