Ilustrasi Blok Masela.
Energi

Pengembangan Blok Masela Tahap Revisi Amdal, Siap Dikebut?

  • Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) bersama dengan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) INPEX Masela, LTD. telah menyelesaikan kegiatan survei lapangan tambahan sebagai bagian dari melanjutkan proses persetujuan dokumen Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL).
Energi
Debrinata Rizky

Debrinata Rizky

Author

JAKARTA  – Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) bersama dengan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) INPEX Masela, LTD. telah menyelesaikan kegiatan survei lapangan tambahan sebagai bagian dari melanjutkan proses persetujuan dokumen Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL).

Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas, Hudi D. Suryodipuro mengatakan, proses persetujuan dokumen AMDAL merupakan rangkaian kegiatan dalam rangka melanjutkan pengembangan Proyek Lapangan Gas Abadi.

“Perkembangan yang ada, tidak lepas dari upaya SKK Migas untuk mendorong akselerasi pengembangan Proyek LNG Abadi sejak Pemerintah menyetujui revisi ke-2 POD I,”ujar Hudi dilansir pada Rabu, 13 Maret 2024.

Menurut Hudi, proses ini melibatkan partisipasi aktif dari Masyarakat dan akademisi yang berasal dari MBD yang aktif di Universitas Pattimura (UNPATTI). Hasil tersebut akan diintegrasikan dalam revisi dokumen ANDAL (Analisis Dampak Lingkungan Hidup) dan RKL-RPL (Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup – Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup).

Adapun SKK Migas bersama INPEX telah memulai rangkaian kegiatan survei Geologi dan Geofisika (G&G) onshore dan intertidal (zona pasang surut) sejak bulan Februari 2024 yang lalu. Kegiatan ini juga melibatkan sejumlah tenaga kerja lokal untuk mendukung pelaksanaannya.

Dalam waktu yang berdekatan, SKK Migas – INPEX berencana melaksanakan survei G&G offshore dengan melibatkan kontraktor terpilih, sebagai Langkah lebih lanjut untuk memastikan keberlanjutan dan keberhasilan proyek ini.

Selain itu, INPEX sedang menjalankan studi-studi dengan pihak ketiga terkait dengan ruang lingkup CCS yang menjadi komponen penting di proyek LNG Abadi, antara lain kajian lanjutan CCS Abadi Fase 1 mengenai Top Seal, Fault Seal dan 3D Geomechanics, kajian lanjutan CCS Abadi Fase 2 mengenai Reservoir Engineering Scope, dan kajian CO2 Injection Pipeline yang direncanakan akan selesai pada tahun 2024.

Hudi mendorong, INPEX untuk dapat lebih aktif melakukan koordinasi agar proyek dengan investasi US$20,9 miliar atau sekitar Rp324 triliun dapat onstream di 2029 untuk mendukung target long term plan (LTP) produksi minyak 1 juta barel per hari dan gas 12 miliar kaki kubik per hari dapat segera terwujud.

Proyek Abadi Masela ini diestimasi memiliki volume produksi LNG tahunan dapat mencapai 9,5 juta ton per tahun, Proyek LNG Abadi diharapkan dapat menjadi pilar utama dalam meningkatkan ketahanan energi Indonesia, serta menyediakan pasokan energi bersih yang stabil dalam jangka panjang.