Arcandra Tahar di acara Qsight, “Outlook Energi 2025 dan Kemandirian Energi Indonesia” yang berlangsung di Q Space Jakarta, Rabu, 30 Oktober 2024.
Energi

Pengembangan Jaringan Gas Rumah Tangga Terkendala Kondisi Sosial

  • Menurut data PT PGN Tbk jumlah jargas yang dikelola oleh PGN sebanyak 820.000 sambungan rumah (SR) atau setara dengan 84.000 metrikton LPG.

Energi

Debrinata Rizky

JAKARTA - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) terus mendorong pemanfaatan gas bumi kepada masyarakat, salah satunya melalui program jaringan gas bumi (Jargas) ke rumah tangga. Program jargas disebut-sebut bisa mengurangi penggunaan gas LPG.

Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia 2016–2019 Arcandra Tahar mengatakan, salah satu hal yang menjadi kendala jargas adalah kondisi sosial.

"Itu juga RT atau RW adalah kadang-kadang tidak mengizinkan membongkar jalan. Kendala kita banyak di keadaan sosial," Arcandra Tahar di acara Qsight, “Outlook Energi 2025 dan Kemandirian Energi Indonesia” yang berlangsung di Q Space Jakarta, Rabu, 30 Oktober 2024.

Menurutnya, hal inilah yang terus menyusahkan pengembangan jargas ke kota. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menjelaskan, total volume BBM bersubsidi yang dialokasikan pada tahun 2025 mencapai 19,41 juta kiloliter (KL). Rinciannya, minyak tanah sebesar 0,52 juta KL dan minyak solar sebesar 18,89 juta KL. Sementara itu, untuk LPG 3 kg, pemerintah mengalokasikan volume sebesar 8,2 juta metrik ton.

Bahlil menyatakan penetapan alokasi subsidi ini mengalami penurunan dibanding dengan target tahun sebelumnya sebesar 19,58 juta KL, didorong oleh rencana efisiensi penyaluran BBM Bersubsidi tahun 2025 agar lebih tepat sasaran.

Menurut data PT PGN Tbk jumlah jargas yang dikelola oleh PGN sebanyak 820.000 sambungan rumah (SR) atau setara dengan 84.000 metrikton LPG.

Saat ini, PGN terus melakukan pemanfaatan sumber gas bumi untuk pengembangan jargas rumah tangga. Pipa transmisi terus bertambah, dilanjutkan dengan pipa distribusi untuk penetrasi jargas ke rumah-rumah. PGN juga melakukan konsep beyond pipeline.

Kondisi Jargas Rumah Tangga Saat Ini

Pemerintah menargetkan pembangunan jaringan distribusi gas bumi untuk rumah tangga (jargas) dapat mencapai 2,5 juta sambungan rumah (SR) pada tahun 2024. Jumlah ini mengalami penurunan dibandingkan rencana awal yang ditargetkan sebesar 4 juta SR.

Menteri ESDM periode 2019-2024 Arifin Tasrif mengatakan penurunan tersebut mempertimbangkan progres pembangunan jargas yang sudah berjalan sampai sekarang ini. Adapun hingga saat ini, jargas yang terbangun baru sekitar 800 ribuan SR.

Oleh sebab itu, pemerintah akan kembali menggunakan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) yang sebelumnya tidak digunakan lagi. Kemudian, pemerintah juga akan mendorong badan usaha swasta (Kerja Sama Pemerintah Badan Usaha/KPBU) untuk terlibat dalam penyediaan infrastruktur jargas rumah tangga.

Dengan demikian, pemerintah akan merevisi Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 6 Tahun 2019 tentang Penyediaan dan Pendistribusian Gas Bumi Melalui Jaringan Transmisi dan/atau Distribusi Gas Bumi Untuk Rumah Tangga dan Pelanggan Kecil.

Sampai dengan semester 1-2024 PGN telah melayani 3.154 pelanggan industri dan komersial, 2.017 pelanggan kecil dan 816.063 pelanggan rumah tangga.