Podomoro City Deli Medan, sebuah proyek properti kawasan superblok persembahan PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) / Dok. Agung Podomoro
Industri

Pengembangan Properti di Wilayah Medan Dorong Pemulihan Ekonomi

  • Dalam mendukung pemulihan sektor properti akibat dampak dari COVID-19, pemerintah sudah memberikan sejumlah insentif sebagai bentuk relaksasi sektor ini. Salah satunya, pembebasan Pajak Pertambahan Nilai (PPN). Oleh karena itu, saat ini adalah waktu yang tepat dalam membeli properti.

Industri

Aprilia Ciptaning

JAKARTA — Pengembangan properti di luar Pulau Jawa terpantau cukup agresif. Salah satu wilayah yang gencar membangun properti adalah Kota Medan, Sumatra Utara. Semaraknya pengembangan properti di Kota Medan ini dinilai akan menjadi magnet perekonomian baru seiring dengan pemulihan ekonomi nasional akibat pandemi COVID-19.

Pengamat Ekonomi Universitas Sumatra Utara (USU), Wahyu Ariyo Pratomo berpendapat, Kota Medan adalah salah satu kota yang sangat potensial dalam hal pengembangan properti. Alasannya, kota yang dikenal sebagai Melayu Deli menjadi salah satu kota terbesar di Indonesia dengan jumlah penduduk mencapai 2,44 juta jiwa.

Hal itulah yang menjadi peluang bagi pengembang untuk memenuhi kebutuhan hunian terintegrasi khususnya di wilayah Medan. Permintaan akan hunian di Kota Medan ini juga di dorong dengan semakin menurunnya kasus COVID-19, yang membuat perekonomian di wilayah Medan mulai mengalami pemulihan.

"Saat seperti ini, pemulihan ekonomi yang berjalan perlahan juga berdampak kepada sektor properti yang tumbuh perlahan," terang Wahyu.

Pengembangan properti di Kota Medan, kata Wahyu, juga akan memberikan dampak yang positif terhadap perekonomian sekitarnya. Misalnya, dalam hal penyerapan tenaga kerja untuk pembangunan properti. Dampak secara luas juga akan terjadi pada industri sekitar yang menyuplai kebutuhan pembangunan hunian.

“Selain menciptakan tenaga kerja, sektor lain yang berhubungan dengan properti ikut berkembang seperti rumah makan, transportasi, perdagangan dan lainnya. Pekerja yang bekerja di sektor properti tidak hanya berasal dari Sumut, banyak juga dari Pulau Jawa sehingga secara tidak langsung juga memberikan kontribusi bagi daerah lain," ujar Wahyu menjelaskan.

Sebagaimana diketahui, dalam mendukung pemulihan sektor properti akibat dampak dari COVID-19, pemerintah sudah memberikan sejumlah insentif sebagai bentuk relaksasi sektor ini. Salah satunya, pembebasan Pajak Pertambahan Nilai (PPN). Oleh karena itu, saat ini adalah waktu yang tepat dalam membeli properti.

“Di saat perekonomian yang masih belum pulih, biasanya produsen akan memberikan banyak promo agar penjualannya meningkat. Jika memang masyarakat memiliki kelebihan dana, investasi di properti jelas menguntungkan," ujar Wahyu.

Podomoro City Deli

Podomoro City Deli Medan, sebuah proyek properti kawasan superblok persembahan PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) / Dok. Agung Podomoro

Salah satu yang melihat potensi peningkatan kebutuhan akan properti di Kota Medan yaitu, Podomoro City Deli Medan, sebuah proyek properti kawasan superblok persembahan PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) yang terus berinovasi mengembangkan proyeknya di wilayah Medan.

Assistant Vice President Marketing Podomoro City Deli Medan, Yenti Lokat mengatakan pihaknya menyadari bahwa ada kebutuhan yang besar akan hunian vertikal bagi masyarakat khususnya masyarakat Kota Medan. Sehingga kehadiran proyek Podomoro City Deli Medan diharapkan mampu menjadi solusi bagi masyarakat, baik untuk kebutuhan hunian apartemen maupun aset investasi di bidang properti.

Hunian milik Podomoro City Medan sekaligus menjawab tantangan adanya booming properti di tahun 2022 seiring dengan pulihnya perekonomian pasca pandemi dan pemberian insentif maupun relaksasi oleh pemerintah kepada sektor properti ini.

“Kami menyadari ada kebutuhan dan potensi yang besar akan properti khusunya di Kota Medan ini, terlebih aktivitas ekonomi sudah mulai terlihat bergerak kembali. Ini merupakan waktu yang tepat untuk terus bergerak dan berinovasi bagi kami sebagai pengembang properti,” ujar Yenti.

Sebagai bentuk nyata dalam menjawab kebutuhan hunian di Kota Medan, tambah Yenti, Podomoro City Deli Medan, dalam waktu dekat ini akan memperkenalkan proyek hunian baru yang diharapkan mampu menjadi magnet ekonomi di Kota Medan.

“Kami akan memperkenalkan proyek terbaru dalam waktu dekat ini. Proyek baru ini sebagai solusi bagi masyarakat tidak hanya di Kota Medan, tapi secara luas untuk masyarakat Indonesia yang ingin berinvestasi properti. Kami berharap kehadirannya akan memberikan dampak yang positif khususnya bagi perekonomian wilayah Medan,” pungkas Yenti.

Adapun hunian properti yang akan diperkenalkan oleh Podomoro City Medan dalam waktu dekat ini merupakan proyek properti premium yang harga perdananya dimulai dari Rp850 juta.

Sebagai gambaran, Superblock Podomoro City Deli Medan yang didesain oleh DP Architecs Singapore berdiri di atas lahan seluas 5,2 hektare di pusat kota Medan. Hanya 2 menit berkendara dari Merdeka Walk (titik 0 Kota Medan) serta stasiun kereta api kota Medan yang menghubungkan Kota Medan dengan Bandara Internasional Kualanamu dan kota-kota penyangga di sekitarnya.

Dalam kawasan ini terdapat 7 tower residensial, 1 tower perkantoran premium, Mal Delipark berikut Rivapark, area terbuka hijau yang dikelilingi oleh deretan resto dan café ternama serta Hotel Bintang Lima.