Pengguna Kokain Bisa Dideteksi Lewat Fingerprint

Pengguna Kokain Bisa Dideteksi Lewat Fingerprint

  • INGGRIS – Para peneliti telah menunjukkan bahwa pengguna kokain dapat dideteksi lewat fingerprint. Metode sidik jari tersebut bahkan dapat digunakan untuk membedakan apakah seseorang baru saja menyentuh kokain atau benar-benar menelannya. Dibandingkan tes darah, cara ini lebih cepat karena dapat diselesaikan dalam waktu kurang dari dua menit. Selain untuk mendeteksi kokain, sidik jari juga digunakan […]

Ananda Astri Dianka

INGGRIS – Para peneliti telah menunjukkan bahwa pengguna kokain dapat dideteksi lewat fingerprint. Metode sidik jari tersebut bahkan dapat digunakan untuk membedakan apakah seseorang baru saja menyentuh kokain atau benar-benar menelannya.

Dibandingkan tes darah, cara ini lebih cepat karena dapat diselesaikan dalam waktu kurang dari dua menit. Selain untuk mendeteksi kokain, sidik jari juga digunakan untuk pengujian obat dan penyelidikan forensik.

Bersama rekan-rekannya, Melanie Bailey dari University of Surrey juga mengembangkan teknik untuk mendeteksi jumlah jejak kokain, serta tanda-tanda penggunaanya pada kulit manusia. Tes tersebut mengambil molekul yang disebut Benzoylecgonine untuk diekskresikan melalui kulit.

Benzoylecgonine dalam kokain benar-benar mudah tersapu oleh jari,” ujarnya Melanie.

Sidik jari bahkan dapat mendeteksi pengguna kokain meski mereka sudah mencuci tangan atau mengeluarkan molekulnya lewat keringat. Terlebih bagi penggunanya yang belum lewat 24 jam sejak kali pertama menghirupnya.

Untuk pengujian, seseorang diminta menekan jari mereka pada selembar kertas khusus selama 10 detik. Hasil tersebut kemudian dianalisis menggunakan teknik spektometri massa untuk mendeteksi keberadaan kokain atau Benzoylecgonine.

Dari 86 sampel keseluruhan, keakuratan hasil mencapai 95 persen. Selain itu, tim juga menunjukkan bahwa penggunaan kokain masih bisa terdeteksi walaupun sudah berlalu 48 jam lamanya.