Pengguna Kredivo Naik, Pemanfaatan Kredit Masih Melempem
Jumlah pengguna baru Kredivo yang melakukan transaksi di e-commerce tercatat naik hingga 42% dibandingkan dengan akhir Januari lalu.
Industri
JAKARTA – Platform fintech peer-to-peer (P2P) lending dari PT FinAccel Digital Indonesia (Kredivo) mencatat jumlah pengguna baru pada Februari hingga Juni 2020. Jumlah pengguna baru yang melakukan transaksi di e-commerce tercatat naik hingga 42% dibandingkan dengan akhir Januari lalu.
Namun, laporan dari McKinsey menunjukkan, metode pembayaran penggunaan kartu debit/ kredit untuk pembayaran e-commerce mengalami penurunan selama Juni 2020.
Sementara itu, pembayaran tanpa kontak (contactless payment) mengalami peningkatan sebesar 26%. McKinsey juga melaporkan, transaksi harian di e-commerce melonjak sebanyak 26% selama pandemi.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
- Anies Baswedan Tunggu Titah Jokowi untuk Tarik Rem Darurat hingga Lockdown
- IPO Akhir Juni 2021, Era Graharealty Dapat Kode Saham IPAC
General Manager Kredivo Lily Suriani mengatakan, penetrasi kredit yang masih tergolong rendah menjadi salah satu faktor terbatasnya fleksibilitas pembayaran secara berkala bagi konsumen saat bertransaksi di e-commerce.
Menurut dia, kemudahan, keamanan, serta fleksibilitas dapat mendorong pemanfaatan kredit digital di e-commerce. Selain itu, dapat meningkatkan kepercayaan konsumen untuk bertransaksi secara digital, terutama di tengah masa sulit saat ini.
“Kemudahan serta inovasi yang ditawarkan platform kredit digital sebagai salah satu metode pembayaran yang fleksibel di e-commerce diharapkan dapat terus mendorong pertumbuhan industri e-commerce yang diproyeksikan terus tumbuh meski berada di tengah masa pandemi ini,” ujar dia.
Perilaku Konsumen
Selain itu, Lily menjelaskan bahwa memahami perilaku konsumen, baik sebelum maupun sesudah pandemi, menjadi sangat penting untuk terus berinovasi.
“Memahami perilaku konsumen bukan hanya menjadi kunci untuk terus berinovasi. Namun, menjadi pedoman dalam melakukan edukasi guna mewujudkan masyarakat digital yang cerdas,” kata dia.
Selain itu, Lily mengatakan, prinsip responsible lending dapat membuat konsumen tetap bijak berbelanja di e-commerce. (SKO)